Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Angka Kasus TBC di Surakarta Masih Tinggi, Dinas Kesehatan Kota Lakukan Upaya Eliminasi Melalui Lintas Sektor

Pernyataan bersama anatara Dinas Kesehatan Kota Surakarta bersama para stakeholder untuk menanggulangi Kasus TBC di Solo. Kegiatan tersebut dilakukan di Ibis Hotel Solo, pada Jumat (16/12/2022).

Pernyataan bersama anatara Dinas Kesehatan Kota Surakarta bersama para stakeholder untuk menanggulangi Kasus TBC di Solo. Kegiatan tersebut dilakukan di Ibis Hotel Solo, pada Jumat (16/12/2022).

SURAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dinas Kesehatan Kota bersama Mentari Sehat Indonesia (MSI) dan berbagai stakeholder berkomitmen tanggulangi Tuberkulosis (TBC) di Kota Surakarta. Pernyataan tersebut disampaikan saat konferensi pers di Hotel Ibis Style Solo, pada Jumat (16/12/2022).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) DKK Surakarta, dr. Tenny Setyoharini menyampaikan bahwa penanggulangan TBC harus diselesaikan secara bersama-sama.

“Permasalahan TBC harus diselesaikan secara bersama-sama, bukan hanya Dinas Kesehatan saja. Perlu ada kerja sama yang menggandeng stakeholder. Semua bisa berperan sesuai dengan kewenangannya masing-masing,” ungkapnya.

Perlu diketahui, di kota Surakarta sendiri, pada tahun 2022 per 14 Desember berhasil menjaring 13.359 suspek TB atau 141 persen, dari target suspek 9.496. Dari angka tersebut, suspek yang beralamatkan Kota Surakarta hanya 9.656 atau 102 persen.

Sementara Dinas Kesehatan Kota Surakarta menyampaikan, angka keberhasilan pengobatan TBC tahun 2021 sebesar 83% atau sebanyak 1.013 pasien.

Kasus TB Anak di Surakarta terbilang masih tinggi, yakni terdapat 382 kasus. Bagi anak yang beralamatkan Kota Surakarta sebanyak 157 kasus.

Oleh karena itulah, dibutuhkan kerjasama lintas sektor antara DKK Surakarta dengan berbagai stakeholder yang ada, mulai dari Lembaga Legislatif, Organisasi Profesi, serta Komunitas.

Koordinator MSI Surakarta, Rishan menyampaikan, MSI sebagai komunitas yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Surakarta berupaya memperkuat fungsi layanan Kesehatan masyarakat.

MSI bias melakukan investigasi kontak atau skrining Kesehatan di wilayah kantung TB, edukasi masyarakat, pendampingan pasien dan pendampingan pengawas minum obat, serta pelacakan pasien yang mangkir berobat.

“Kita berharap dengan usaha yang kita lakukan mampu mewujudkan target eliminasi TBC di Surakarta tahun 2026. Kita mengapresiasi Dinkes Surakarta dan fasyankes atas terbukanya kolaborasi dalam gerakan eliminasi TBC,” tutur Rishan.

Anggota komisi IV DPRD, Elizabeth Pudjiningati juga menyampaikan bahwa ia mendukung penuh segala kegiatan penanggulangan TBC di Kota Surakarta.

Ia menegaskan bahwa dirinya akan mendukung segala kegiatan DKK, salah satunya dengan cara pengawalan anggaran ataupun kegiatan.

“Kami akan support penuh, baik berupa anggaran maupun kegiatan. Bila memang diperlukan untuk melakukan edukasi untuk masyarakat terkait TBC, nanti bisa

Exit mobile version