Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Buntut Teror Bom Bunuh Diri, Polres Sragen Minta Mantan Napiter Dipepet. Pengamanan Mako dan Polsek Dipertebal

Mantan napi terorisme, Ujang Saefudin (tengah) saat mendapatkan hari kebebasan usai menjalani hukuman 4 tahun penjara di Lapas Kelas II A Sragen, Sabtu (5/7/2022). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Insiden teror bom bunuh diri yang mengguncang Polsek Astana Anyar Kota Bandung menewaskan 1 orang polisi dan 10 luka, dua hari lalu, turut memberi efek psikologis ke institusi kepolisian.

Di Sragen, Polres setempat langsung meningkatkan pengamanan dan kegiatan razia di beberapa titik perbatasan.

Selain itu, Polres juga memantau para eks napi teroris (eks Napiter) yang sudah bebas. Pantauan terhadap eks Napiter dilakukan menyusul pelaku bom bunuh diri di Bandung terlacak sebagai eks Napiter yang menolak deradikalisasi.

Wakapolres Sragen, Kompol Iskandarsyah mengungkapkan di Sragen memang tidak banyak eks Napiter.

Ia berharap insiden di Bandung tidak berpengaruh terhadap eks Napiter yang ada di Sragen. Karenanya ia pun meminta agar eks Napiter yang ada di Sragen terus dimonitor dan diawasi.

Eks napiter di sini tidak banyak. Mudah-mudahan tidak terpengaruh dan mudah-mudahan tidak sampai sini. Kami minta intel terus pepet terus mereka (eks Napiter), dimonitor terus,” paparnya saat berbicara di depan awak media Sragen, Kamis (8/12/2022).

Wakapolres menyampaikan saat ini situasi Sragen relatif kondusif. Meski demikian, antisipasi dan kewaspadaan tetap harus ditingkatkan.

Terkait insiden bom di Mapolsek Astana Anyar, Polres sudah menginstruksikan untuk peningkatan kegiatan terutama dengan razia dan pemeriksaan kendaraan di titik- titik rawan serta perbatasan.

“Kita akan tingkatkan kegiatan razia, mungkin untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk meminimalisir dari masyarakat yang punya niat melakukan kejahatan dan sebagainya,” terangnya.

Terkait pengamanan markas polisi, Wakapolres menyampaikan penebalan pengamanan Mako tetap dilakukan.

Menurutnya hal itu sudah menjadi prosedur tetap (protap) manakala ada kejadian yang menyasar pada markas.

Penebalan dilakukan dengan menambah penjagaan serta memperketat pintu masuk serta pengawasan pengunjung ke Mako baik di Polsek maupun Polres.

“Itu sudah protap, (Mako Polres) nanti kita buat satu pintu dan keluar masuknya akan dijaga langsung oleh personil Polres. Termasuk polsek-polsek juga,” tandasnya. Wardoyo

Exit mobile version