JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 10 orang tewas dan sejumlah karyawan lainnya luka-luka dalam kejadian meledaknya tambang batu bara di Sawahlunto, Sumatera Barat, Kamis (9/12/2022).
Kini, para korban meledaknya tambang batu bara Sawahlunto yang dikelola oleh PT Nusa Alam Lestari itu sudah berhasil dievakuasi.
Ledakan tersebut diduga dipicu oleh gas metana yang keluar di dalam tambang. Gas itulah yang diduga memicu adanya ledakan, sehingga sempat membuat sejumlah pekerja terjebak dan tertimbun material runtuhan.
Pemeriksaan 5 Orang Saksi
Sejauh ini, Polres Sawahlunto telah memeriksa lima orang saksi kejadian. Hal tersebut dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Sawahlunto, IPTU Ferlyanto Pratama Marasin.
“Lima saksi tersebut di antaranya, kepala teknik tambang, operator lori, teknis listrik dan pengurus operasional tambang batubara tersebut dan satu orang dari korban selamat,” ungkapnya dikutip dari TribunPadang.com, Sabtu (10/12/2022).
Dikatakannya, pemeriksaan kepada lima orang saksi tersebut masih terkait kronologi kejadian awal ledakan tersebut.
“Untuk dugaan penyebab kejadian tersebut yaitu letupan yang disebabkan gas metana dari dalam lubang tambang,” ujar Ferlyanto.
Pernah Meledak Tahun 2016
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan, mengatakan tambang batu bara di Sawahlunto tersebut sudah beroperasi sejak 2006.
“Kegiatan penambangan PT NAL beroperasi sejak 2006, sedangkan untuk tambang dalam beroperasi dari 2011,” kata Kombes Pol Dwi Sulistyawan, Sabtu (10/12/2022).
Dikatakannya, pada tahun 2016 pada lubang C1 IUP PT NAL juga pernah terjadi kecelakaan tambang.
“Untuk data pegawai PT NAL ada sebanyak 300 orang, untuk lubang tambang terdapat dua lubang yakni C1 dan C2,” katanya, dikutip dari TribunPadang.com.
Dijelaskannya, untuk lubang C2 memiliki cabang sebanyak 21 cabang, pembagian kerja dalam lubang yakni dalam satu cabang terdapat 10 orang pekerja.
“Jadwal kerja dalam lubang dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB dengan aturan tiap empat jam keluar untuk istirahat secara bergantian,” katanya.
Kepala Seksi Operasional Basarnas Padang Octavianto mengatakan, tambang tersebut meledak sekira pukul 08.30 WIB.
Namun Basarnas baru menerima informasi ledakan tambang batu bara pada pukul 11.00 WIB.
Tambang batu bara yang meledak, menurut dia, tepatnya terjadi di lubang SD C2 atau Lori 2 di Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, melansir Kompas.com.
Sementara terkait kronologi, ledakan berawal dari adanya kepulan asap diiringi letupan kecil. Hingga akhirnya terjadilan ledakan yang menewaskan 10 orang.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, kecelakaan terjadi di lubang tambang IUP PT NAI Sapan Dalam Desa Salak, Kecamatan Talawi.