JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Gropyokan Serentak, Warga Tangkil Sragen Tangkap 1.500 Ekor Tikus

Kades Tangkil, Suyono bersama Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta petani anggota Poktan saat berpose bersama seusai menggelar gropyokan tikus di areal setempat, Jumat (2/12/2022). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemdes Tangkil, Kecamatan Sragen, kembali menggelar kegiatan pemusnahan hama tikus melalui gropyokan, Jumat (2/12/2022).

Warga dan semua elemen serta perangkat desa setempat baju membahu memburu hewan pengerat itu dalam beberapa hari terakhir.

Tak kurang dari 1.500 ekor tikus berhasil ditangkap dan dimusnahkan dalam kurun sepekan terakhir.

Kades Tangkil, Suyono mengungkapkan
kegiatan gropyokan tersebut digelar sejak beberapa hari lalu. Gropyokan dilaksanakan dengan melibatkan semua kelompok tani dan warga di semua wilayah Poktan di desanya.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

Gropyokan digelar setiap hari dengan sasaran bergantian dari areal ke areal lainnya.

“Hasilnya sampai hari ini sudah sekitar 1.500 ekor tikus berhasil ditangkap. Sasarannya semua areal di wilayah Tangkil secara bertahap setiap hari. Poktan menggerakkan petani di wilayah masing-masing secara serentak,” papar Kades kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (2/12/2022).

Suyono menyampaikan gropyokan itu digelar dengan menggandeng semua kelompok tani, Babinsa hingga Bhabinkamtibmas.

Salah satu petani di Tangkil, Sragen menunjukkan bangkai tikus yang ditangkap saat gropyokan. Foto/Wardoyo

Setiap hari, dua kelompok tani bergiliran melakukan gropyokan secara terjadwal.
Gropyokan sendiri digelar dengan sarana emposan, manual dan beberapa peralatan penunjang lainnya.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

“Tujuannya untuk menekan dan memberantas populasi tikus di wilayah kami. Sehingga setidaknya bisa menyelamatkan aktivitas pertanian dan menjaga produktivitas tanaman padi petani. Karena gropyokan ini solusi paling aman dan efektif, dengan digelar serentak maka akan memutus mata rantai perkembangbiakan tikus,” tandasnya.

Ditambahkan, kegiatan gropyokan sudah digelar rutin dalam beberapa musim tanam terakhir.

Hal itu sebagai wujud komitmen Pemdes dalam menjaga ketahanan pangan dan kelangsungan pertanian yang menjadi mata pencaharian mayoritas warganya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com