SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Penanggungjawab operasional Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Sragen mencatat ada beberapa kekurangan yang mendesak untuk segera dilengkapi.
Beberapa kekurangan itu diantaranya kantin, pusat anjungan tunai mandiri (ATM Center) hingga lift.
Hal itu terungkap dari hasil evaluasi pekan pertama operasional MPP pasca soft opening, Kamis (15/12/2022).
Penanggungjawab operasional MPP sekaligus Asisten 2 dan PLt Kepala DPMPTSP Sragen, Tugiyono mengungkapkan selama sepekan pertama sejak dibuka, pihaknya sudah melakukan evakuasi harian.
Hasilnya, memang masih ada beberapa catatan yang harus ditambahkan atau dilengkapi demi penyempurnaan layanan.
Di antaranya, perlunya pengaturan parkir mobil dan motor secara terpisah antara pengunjung, karyawan dan penyandang disabilitas.
Tempat parkir yang sudah ada saat ini nantinya tinggal dilakukan pemisahan dan untuk disabilitas akan dipindah ke depan.
“Untuk petugas keamanan, penjaga malam dan cleaning service sudah komplit. Untuk parkir nanti kita akan upayakan secara elektronik, posko di depan untuk pintu masuk dan keluar. Termasuk nanti kita tambah kamera,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (22/12/2022).
Catatan berikutnya yang dipandang penting adalah perlunya kantin untuk pemenuhan kebutuhan makan siang baik petugas maupun pengunjung.
Menurut rencana, kantin akan dibangun dan nantinya pengelolanya akan dibuka dengan sistem lelang.
Selanjutnya, fasilitas yang juga perlu adalah lift atau eskalator. Keberadaan lift atau eskalator dinilai penting lantaran tak semua pengunjung mampu menaiki tangga.
“Ini masih dalam kajian untuk akses ke atas, apakah eskalator atau lift. Yang jelas memang butuh akses ke atas” terangnya.
Berikutnya, fasilitas yang mendesak adalah ATM center atau ATM bersama.
Konsep awalnya ATM center akan ditempatkan di dalam OSS lounge. Namun dengan pertimbangan jam tutup kantor, nantinya ATM center akan ditempatkan di luar.
Sehingga ATM bisa digunakan oleh masyarakat di luar jam kerja. Dadi pemetaan, ATM center kemungkinan ditempatkan di luar dekat parkir dan pos keamanan.
“Fasilitas untuk ruang rapat juga masih belum ada. Kursi, sound system, meja perlu dilengkapi,” terangnya.
Tugiyono menambahkan kekurangan itu saat ini tengah diinventarisasi sembari dianalisa kebutuhan biayanya. Setelah disusun rancangan anggaran biaya (RAB), maka baru diajukan untuk mendapat anggaran tahun depan.
Terkait mesin antrian, saat ini sebenarnya sudah ada dan alur sudah berjalan. Akan tetapi memang ada beberapa kebutuhan alat seperti kamera, printer yang disesuaikan spek.
“Kapasitas ruang tunggu sangat memadai. Crowded pas hari pertama itu ya karena memang mbarengi pembukaan. Sekarang sudah nggak masalah. Klinik kesehatan dan ruang laktasi masih butuh tambahan kulkas,” imbuhnya.
Diperkirakan kebutuhan perlengkapan itu membutuhkan anggaran sekitar Rp 2 miliar. Lift menjadi perangkat paling mahal dengan harga taksiran sekitar Rp 800an juta.
“Ini baru kita proses buat RAB, nanti dibuat satu dokumen yang bisa diekspos secara detail butuhnya apa, spesifikasinya dan harganya. Yang jelas semua kelengkapan dan fasilitas memang harus kami penuhi. Karena apapun MPP ini wajah pelayanan publik Sragen sehingga pelayanan harus settle,” tandasnya.
MPP Sragen di-launching sepekan silam oleh Bupati Sragen. Dengan 40 gerai layanan dari berbagai instansi, MPP diharapkan menjadi pusat layanan segala urusan administrasi dan perizinan bagi masyarakat. Wardoyo