SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Penemuan mayat wanita membusuk di saluran air Sidomulyo, Sragen Wetan, Sabtu (3/12/2022) pagi mencuatkan fakta baru.
Mayat wanita bernama Tumini (46) asal Kampung Bagan RT 1/1, Nglorog, Sragen itu diduga meninggal akibat penyakit epilepsinya kambuh saat buang air besar di saluran air dekat rumahnya.
Tubuh Tumini kemudian hanyut di saluran air hampir 1 kilometer dan baru muncul 15 hari kemudian. Wanita malang itu diketahui hilang misterius di hari Jumat (18/11/2022) silam dan mayatnya muncul 2 pekan kemudian.
Fakta itu diungkapkan tetangga dekat korban, Sri Gini (68). Saat ditemui di kediaman duka, ia menyampaikan kenal dekat dengan korban.
Sepengetahuannya, selama ini korban memang sudah mengalami sakit-sakitan antara epilepsi dan gejala stroke.
“Kemungkinan korban ini pas nginyek (buang air besar) di kali (sungai). Lalu sakitnya kumat (kambuh). Wong nggak pamit anaknya. Anaknya saya tanya mbokmu nandi (ibumu kemana) dia nggak tahu wong nggak pamit,” ujar Sri, Minggu (4/12/2022).
Sri menuturkan korban memiliki dua anak. Selama ini, jika buang air besar, korban memilih di saluran air dekat rumahnya yang satu jalur ke saluran irigasi di barat Lapas Sragen, lokasi tempat mayatnya ditemukan.
Sementara, sejak hilang misterius tanggal 18 November lalu, keluarga sudah mencoba mencari-cari ke beberapa titik.
Bahkan sampai ditanyakan ke orang pintar namun tidak juga ada petunjuk. Korban baru ditemukan setelah mayatnya muncul dan tersangkut di pintu saluran air di barat Lapas Sragen wilayah Sidomulyo, Sragen Wetan.
Kapolsek Sragen Kota, AKP Siswanto menyampaikan korban memang sempat dilaporkan hilang sejak sepekan lebih. Namun tidak ada yang menyangka jika hanyut di saluran air.
“Saat ditemukan, kondisi jenazah membusuk kemudian dibawa ke RSUD Sragen. Kemudian ada informasi masyarakat bahwa ada warga yang hilang, langsung kita hubungi keluarga lalu kita cek ternyata benar,” ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda kekerasan atau penganiayaan di tubuh korban. Karena keluarga sudah menerima sebagai musibah, jenazah korban kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Sebelumnya, korban diketahui sudah 15 hari meninggalkan rumah. Menurut keterangan suami dan anaknya, korban sudah meninggalkan rumah sejak hari Jumat, 18 November 2022 lalu.
“Dari keterangan dari warga sekitar, korban sudah meninggalkan rumah pada hari Jum’at tanggal 18 November 2022. Hal itu dikuatkan dengan kesaksian dari Suami, anak kandung dan tetangga korban setelah melihat dari ciri pakaian yang dikenakan dan jari jempol kanan korban yang identik dengan korban,” papar Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama melalui Kasi Humas Iptu Ari Pujiantoro, Sabtu (3/12/2022).
Kasi Humas menguraikan pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai takdir.
Pihak keluarga juga keberatan dilakukan otopsi sehingga jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga untuk proses pemakaman.
Ihwal pemicu korban bisa tewas dan membusuk di saluran, dugaan sementara, korban hanyut di sungai hingga terbawa arus sampai di lokasi kejadian.
“Hasil pemeriksaan oleh Tim Medis RSUD Sragen dan Tim Inafis Polres Sragen, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban meninggal dunia diduga karena hanyut di sungai,” urainya.
Lebih lanjut, Kasi Humas menjelaskan mayat wanita malang itu ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB oleh petugas pengairan di wilayah Nglorog.
Saat akan membuka pintu air sebelah barat Lapas Sragen, ia kaget mendapati ada mayat mengambang tersangkut di pintu air.
Temuan mayat itu kemudian dilaporkan ke petugas Lapas Sragen dan PMI yang kemudian ditindaklanjuti dengan evakuasi. Wardoyo