![IMG-20221226-WA0071](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2022/12/IMG-20221226-WA0071.jpg?resize=640%2C480&ssl=1)
BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Beberapa orang perwakilan suporter Persebi mengadukan kondisi tim sepak bola kebanggaannya kepada Ketua DPRD Boyolali, Marsono, Senin (26/12/2022).
Ada 6 orang yang datang dari dua organisasi suporter Persebi Boyolali, Brigade Boys Boyolali (BBB) dan PasBoy.
Mereka pun diterima langsung oleh Marsono di ruang Badan Anggaran.
Di hadapan ketua Dewan, Lukman selaku salah satu perwakilan kelompok suporter BBB dengan lantang mengeluarkan unek-uneknya.
“Jan-jane Persebi itu tenan ora mengelola sepak bola ta ,” ujarnya.
Dia menilai manajemen Persebi Boyolali perlu diperbaiki. Pasalnya, manajemen nampak kurang serius mengurus klub.
Dampaknya, pencapaian Persebi Boyolali tak ada yang bisa dibanggakan.
Dia dan teman-teman suporter bahkan berpendapat agar Persebi tak main dulu selama 5 tahun.
“Persebi libur 5 tahun dulu, ngumpulin anggaran, baru main lagi. Dari pada setiap tahun main, tapi hasilnya seperti ini terus.”
Apalagi menurut informasi orang dalam yang dia terima, prestasi Persebi ini dipengaruhi oleh ketersediaan anggaran.
“Kita malu sama orang-orang diluar sana, tentang ketidak profesionalan kita dalam mengelola anggaran Persebi.”
Baginya persoalan berhentinya Persebi Boyolali ditengah liga 3 Jateng tak begitu masalah.
“Itu sebenarnya menjadi tamparan bagi kita. Tapi yang sudah ya sudah.”
Terkait kedatangan tim suporter tersebut, Ketua DPRD Boyolali, Marsono mengapresiasi masukan yang disampaikan.
“Saya kira kemarin itu hanya terkait dengan pertandingan. Tapi mereka ternyata bicara juga tentang manajemen. Tentu ini akan menjadi evaluasi dan koreksi. Segera kami koordinasikan,” jelas Marsono.
Pihaknya akan meminta manajemen Persebi Boyolali membuka seluruhnya. Istilahnya harus buka- bukaan semua agar persoalan jelas.
Sebab apa yang disangkakan para suporter ini bisa dibuktikan melalui administrasi.
“Cita-citanya sama, sepak bola Boyolali harus lebih baik. Sama dengan cita- cita Bupati dan Ketua Dewan. Makanya mereka minta seperti itu.” Waskita