Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Omzet Bazar SMKN 1 Kedawung Tembus Rp 100 Juta. Semua Produk Laris Diburu dan Diborong

Stan program keahlian tata boga yang menampilkan aneka produk makanan dan minuman olahan di bazar SMKN 1 Kedawung, Sragen. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tingginya animo pengunjung ke bazar wirausaha SMKN 1 Kedawung Sragen ternyata berimbas positif terhadap omzet transaksi.

Hanya 2 hari digelar, omzet penjualan produk di semua stan di luar dugaan bisa mencapai angka Rp 100 juta.

Aneka produk yang dihasilkan siswa ternyata juga laris manis diburu dan dibeli pengunjung. Terutama produk makanan olahan, buah hingga bibit tanaman.

Hal itu disampaikan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMKN 1 Kedawung, Sutopo, di sela meninjau bazar, Kamis (15/12/2022).

“Alhamdulillah animo pengunjung untuk membeli produk siswa sangat luar biasa. Banyak stan yang sampai kehabisan barang. Seperti tadi stan buah melon jam 11.00 WIB sudah habis diborong Bu Camat. Kemarin Pak Kades Kedawung juga mborong bibit untuk ditanam sendiri,” paparnya .

Sebagai bentuk apresiasi, bibit tanaman tersebut diantar langsung oleh siswa ke kediaman Kades.

Ketua Pengembang Kurikulum, Basuri mengakui tingginya animo masyarakat untuk hadir dan membeli produk siswa yang dipajang di bazar.

Bahkan, belum setengah hari, beberapa stan produk kuliner seperti telor asin sudah ludes dibeli pengunjung.

“Kalau omzet penjualan selama 2 hari dari 18 stan, ada kalau Rp 100 juta,” ujarnya.

Standar Mutu 

Salah satu guru pembimbing dari program APHP, Khosim menyampaikan hampir semua produk dari siswa APHP juga laris diburu pengunjung.

Terutama untuk jenis roti dan aneka keripik. Hal itu karena dua produk itu dibuat dengan standar mutu dan pendampingan dengan pihak Roti Ganep Solo dan Ramayana Malang.

Salah satu guru di program keahlian APHP saat menunjukkan produk keripik apel produksi siswa SMKN 1 Kedawung hasil kerjasama dengan pihak Ramayana Malang. Foto/Wardoyo

Sehingga kualitas dan cita rasanya tidak jauh dengan standar produk dari dua perusahaan besar yang terkenal di bidang produk olahan itu.

“Kita kebetulan ada MoU dengan Roti Ganep Solo untuk aspek perotian, kalau keripik kita MoU dengan Ramayana Malang. Produk siswa itu juga melalui pengujian dan dimonitoring kualitasnya dari sana. Sehingga standarnya sama dengan produk Ganep maupun Ramayana,” jelasnya.

Selama ini, unit usaha produksi perotian yang digawangi siswa juga sudah banyak menerima pesanan-pesanan dari luar.

Seperti roti krampul untuk tamu hajatan yang diproduksi dalam aneka varian harga.

“Paling ramai produk roti. Sudah banyak pesanan-pesanan dari orang punya kerja. Kalau roti krampul satu kotak isi 6 macam itu harganya mulai Rp 15.000, Rp 18.000 sampai Rp 25.000,” terangnya. Wardoyo

Exit mobile version