“Karena BBM naik, masyarakat juga resah ditengah kebutuhan pokok naik, maka pemerintah menganggarkan untuk memberikan bantuan langsung tunai kepada warga masyarakat. Semoga bermanfaat untuk membeli kebutuhan sehari-hari,” papar Bupati Yuni.
Seluruh bantuan didistribusikan sampai tanggal 15 Desember dengan total anggaran yang digelontorkan Rp 285 juta.
Ia berharap apa yang sudah dilakukan kepada warga masyarakat Sragen dapat meringankan beban walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak.
Selesai memantau pemberian BLT BBM dan pemberian voucher BBM, Bupati beserta rombongan meninjau kegiatan pasar murah di empat kecamatan dan penyerahan sembako dipusatkan di satu desa.
Yakni Kecamatan Plupuh (di desa Pungsari), Kecamatan Masaran (Desa Dawungan), Kecamatan Sidoharjo (desa Patihan) dan Kecamatan Sragen (Kelurahan Sragen Wetan dan desa Tangkil).
Total bantuan sembako yang diserahkan 1.464 paket sembako dengan rincian Kecamatan Plupuh diberikan untuk 3 desa 279 paket (desa Manyarejo, desa Sumomorodukuh dan desa Pungsari).
Kemudian Kecamatan Masaran 2 desa 314 paket (desa dawungan dan desa krebet), Kecamatan Sidoharjo 2 desa 242 paket (desa Patihan dan desa Purwosuman), Kecamatan Sragen 8 kelurahan 629 paket.
“Pasar murah ini digelar di 20 kecamatan, dalam satu kecamatan minimal dua desa kita selenggarakan Pasar Murah. Kegiatan ini diberikan kepada warga masyarakat yang datanya disandingkan dengan data DTKS Kemensos dengan data yang lain agar tidak terjadi duplikasi. Jadi yang mendapat bantuan adalah orang-orang yang memang belum mendapat bantuan dari pemerintah,” urai Bupati Yuni.
Ia mengatakan isi paket sembako yang diberikan berupa beras premium 5 kg, minyak goreng 2 liter, gula pasir 1 kg, dan mie instan 4 bungkus senilai dengan Rp 150 ribu.
Warga bisa menebus sembako dengan harga Rp 10 ribu dan berakhir 14 Desember. Wardoyo
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com