Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Profil BUMDes Karya Mandiri Desa Kaliwedi, BUMDes Terkaya di Sragen. Dari Minus Kini Punya Aset Hingga Rp 2 Miliar (Bag 1)

Kades Kaliwedi, Kecamatan Gondang, Daryono (kiri) saat mendampingi para pengelola BUMDes menyelesaikan tugasnya di kantor BUMDes Karya Mandiri yang menjadi salah satu BUMDes terkaya di Sragen. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dari sekian ratusan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di 196 desa di Sragen, nama BUMDes Karya Mandiri Desa
Kaliwedi, menjadi salah satu yang paling banyak jadi rujukan.

Kesuksesan pengelolaan BUMDes dari kondisi terpuruk hingga kini menjadi terkaya, menjadikan BUMDes di Desa yang dipimpin Kades Daryono itu kini seolah jadi kiblat semua desa.

Ya, dengan aset hampir Rp 2 miliar dan memiliki sejumlah unit usaha, BUMDes Karya Mandiri dinobatkan menjadi BUMDes tersukses sekaligus terkaya di Kabupaten Sragen.

Namun kesuksesan itu hadir bukan kebetulan. Perjuangan panjang dan kegigihan para pengelola akhirnya berbuah manis.

Kades Kaliwedi, Daryono mengatakan BUMDes Karya Mandiri dirintis tahun 2014 saat awal dirinya menjabat Kades.

Kala itu, embrio BUMDes berawal dari Lembaga Keuangan Desa (LKD) yang kondisinya terseok-seok dengan keuangan morat marit.

“Waktu awal itu tinggalan LKD punya modal Rp 25 juta tapi kemudian kolaps karena dipinjamkan macet-macet. Akhir 2014 saldo bahkan tinggal Rp 2,5 juta dan hampir kolaps. Akhirnya dari kegigihan semua perangkat dan pengurus, kita maksimalkan penagihan dapat Rp 12,5 juta,” paparnya Jumat (30/12/2022).

Bangunan megah dengan ikon Desa Kaliwedi yang menjadi sentra usaha BUMDes Karya Mandiri. Foto/Wardoyo

Dari saldo Rp 12,5 juta warisan lama itulah, manajemen mulai tergerak untuk melakukan gebrakan.

Dipimpin Kades, semua manajemen kemudian lebih selektif memberikan pinjaman ke masyarakat dan UMKM.

Dengan misi pemberdayaan dan bunga hanya 1,5 persen, kredit dari LKD langsung menjadi idola warga.

Hal itu berimbas positif terhadap aset yang langsung melejit setahun kemudian. Berkat perkembangan positif, LKD mendapat kucuran dana dari Provinsi tahun 2015 dari penguatan ketahanan pangan sebesar Rp 30 juta.

Perkembangan yang makin pesat membuat LKD kembali mendapat suntikan modal Rp 110 juta di 2017. Saat itu, aset LKD yang awalnya sempat mati suri akhirnya bisa bangkit dan memiliki aset Rp 223 juta.

“Dari embrio LKD itulah kemudian kita bentuk BUMDes Karya Mandiri. LKD itu salah satu unit usahanya. Sekarang untuk aset simpan pinjam LKD saja sudah mencapai Rp 600 juta. Alhamdulillah, berkat kegigihan manajemen, dukungan serta kepercayaan masyarakat semua. Sekarang dari unit LKD saja bisa menghasilkan laba bersih Rp 60 juta dalam setahun. Karena sebagian laba juga untuk pengembangan lagi,” tuturnya.

Water Boom Rp 1 M

Lebih lanjut, Kades menuturkan setelah sukses dengan LKD, BUMdes memutuskan melakukan ekspansi unit usaha dengan membangun wahana air water boom.

Menggunakan lahan kas desa, berkat perjuangan keras, water boom megah berstandar nasional itu akhirnya berhasil dibangun di 2020.

Water boom itu dibangun dari dana desa secara bertahap mulai 2019, 2020, 2021 dan 2022 dengan total menelan anggaran sekitar Rp 1 miliar.

Water boom ini kini pengelolaannya diserahkan ke BUMDes dengan sistem bagi hasil dengan Pemdes.

Kades Kaliwedi, Daryono berpose di water boom milik BUMDes senilai Rp 1 Miliar. Foto/Wardoyo

Dengan tiket masuk hanya Rp 10.000 plus satu porsi gratis, water boom bernama Jambangan Permai itu juga menjadi idola.

Bahkan kini dalam setahun water boom sudah bisa menghasilkan pendapatan hampir Rp 350 juta.

“Unit usaha ketiga yang dirintis BUMDes adalah layanan WIFI untuk warga. Awalnya melihat peluang kok kebutuhan internet warga belum terkover, akhirnya muncul ide BUMDes menyediakan layanan WIFI. Sekarang hampir satu desa sudah masang. Sebulan pendapatan bisa Rp 30 juta dari WIFI,” urainya.

Kepala Dinas Pertanian Sragen, Ekarini dan Sekdin saat meninjau kebun buah kelengkeng di Desa Kaliwedi, Gondang. Foto/Wardoyo

Sukses dengan unit usaha WIFI, manajemen kembali melakukan penetrasi dengan merambah usaha layanan air bersih untuk warga melalui Pamdesa.

Saat ini pelanggan Pamdesa yang dikelola BUMDes sudah mencapai 250 2atga dengan pendapatan perbulan Rp 13,5 juta. Aset sumur yang dimiliki BUMdes sudah ada 2 unit senilai Rp 200 juta.

“Karena ini dari BUMDes untuk warga, tarif pun kita buat murah. Permeter kubik hanya Rp 1000, jadi selain misi pemberdayaan, juga untuk membantu kebutuhan masyarakat,” jelasnya.

BUMDes Terkaya

Terakhir, satu lagi ekspansi unit usaha yang dikembangkan adalah budidaya domba. Dari dana ketahanan pangan dan desa, bulan April 2022 lalu unit usaha ini dirintis dengan membeli 53 indukan domba dan 2 pejantan.

Kini dari indukan itu sudah berkembangbiak menjadi 115 ekor. 2022 dana ketahanan pangan desa. Misi berikutnya, BUMDes menyewa 4 hektare lahan kas desa untuk ditanami 1000 pohon kelengkeng dan 200 alpukat aligator untuk mendukung misi wisata terintegrasi di Desa Kaliwedi.

“Target kami nanti di 2025, sudah punya 500 indukan domba,” imbuh Daryono.

Kades Kaliwedi, Daryono. Foto/Wardoyo

Dari sekian banyak unit usaha itu, dalam setahun terakhir 2022 mampu menghasilkan laba Rp 350 juta.

Namun laba itu tak semuanya disetor ke kas desa karena sesuai ketentuan ada sebagian yang digunakan pengembangan usaha dan 10 persen untuk membayar honor manajemen BUMDes.

“Alhamdulillah dengan perkembangan positif dari tahun ke tahun, target kami tahun 2023 laba BUMDes bisa Rp 500 juta setahun,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Sragen, Suwandi mengakui perkembangan dan pengelolaan BUMDEs di Desa Kaliwedi Gondang memang salah satu yang terbaik di Kabupaten Sragen.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat menyerahkan piagam penghargaan kepada Kades Kaliwedi, Karungan dan Tangkil yang meraih juara 1 hingga 3 di Lomba Desa tahun 2022. Foto/Wardoyo

Termasuk, dari sisi aset, BUMDes Kaliwedi diakui menjadi BUMDes dengan aset terbesar alias terkaya di Sragen.

“Iya, memang demikian. Harapan kami ini menjadi motivasi bagi desa dan BUMDes-BUMDes lain untuk bisa mencontoh sehingga kehadiran BUMDEs benar-benar bisa membawa kesejahteraan masyarakat dan kemajuan desa. Sehingga harapannya ke depan semua desa bisa menjadi desa mandiri,” tandasnya. (Wardoyo/bersambung)

Exit mobile version