Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Sampai Sekarang Belum Usai, di Cianjur Masih Terjadi 424 Gempa Susulan, Bali 108

Pencarian korban gempa Cianjur oleh tm SAR / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Gempa susulan di Cianjur, Jawa Barat dan Karangasem, Bali, sampai sekarang belum usai.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih mencatat adanya rangkaian gempa susulan di dua titik gempa tersebut.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan, gempa susulan Bali sudah lebih dari 100 kali sejak gempa utama dengan magnitudo 5,2  pada Selasa (13/12/2022), pukul 17.38 WIB.

“Telah terjadi 108 gempa susulan,” tulis Daryono di media sosial pribadinya, 17 Desember 2022.

Berdasarkan gambar yang disertakan, pusat gempa susulan di Bali terlihat kurang dari 60 kilometer atau di kategori dangkal.

Daryono juga memberi kabar terbaru dari Cianjur.

“424 gempa susulan di Cianjur dan mulai stabil,” tulisnya disertai gambar diagram batang yang mulai cenderung datar mendekati nol.

 

Kerusakan di Karangasem

Mengutip data dari BPBD Karangasem per 17 Desember 2022, ada delapan kecamatan terdampak dengan jumlah terbanyak di Kecamatan Kubu, yaitu 93 titik.

Korban luka sebanyak delapan orang yang tersebar di tujuh desa, sebagian besar menderita luka ringan.

BPBD juga mencatat 186 bangunan terdampak gempa tersebut, dengan 120 rumah dengan tingkat kerusakan ringan ada di peringkat pertama, dan disusul 19 pura pribadi rusak ringan dan 10 rumah rusak dengan kategori sedang.

Gempa Sabu 17 Desember 2022

Untuk gempa yang dirasakan warga pada Sabtu (17/12/2022) terjadi di Selat Sunda pukul 04.50.50 WIB.

“Wilayah Pantai Selatan Tanggamus, Lampung diguncang gempa tektonik,” ujar Daryono.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 4,9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,25° Lintang Selatan dan 105,04° Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 77 kilometer barat laut Sumur, Banten, dengan kedalaman 10 kilometer.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif,” ujarnya.

Exit mobile version