Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Segini Jumlah Kasus HIV AIDS Sejak 2001, Sepertiga Lebih Penderita Sudah Meninggal

HIV AIDS

Ilustrasi. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Berikut ini jumlah kasus HIV AIDS sejak 2001 di Wonogiri. Ternyata jumlah kasus HIV AIDS sejak 2001 mencapai ratusan.

Dari jumlah kasus HIV AIDS sejak 2001 itu sepertiga lebih penderita sudah meninggal dunia.

Informasi yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Wonogiri, sejak 2001 sampai September 2022, tercatat jumlah kasus HIV AIDS mencapai 714.

Dari jumlah kasus HIV AIDS itu sebanyak 450 orang di antara mereka masih hidup. Sisanya sebanyak 264 sudah meninggal dunia.

Sementara itu, jumlah kasus baru HIV/AIDS pada periode yang sama di Wonogiri mencapai 49 kasus. Perinciannya, sebanyak 26 di antaranya adalah kasus HIV baru, sedangkan 23 lainnya adalah kasus AIDS baru.

Selama periode Januari-September 2022, Dinkes Wonogiri menemukan delapan ibu hamil (bumil) yang terpapar HIV.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Wonogiri Satyawati Prawirohardjo mengungkapkan, seorang penderita HIV/AIDS biasanya tertular melalui hubungan seksual dengan orang yang sudah terinfeksi. Adapun penularan melalui jarum suntik sudah sangat lama tidak ditemukan.

Dia menerangkan, setiap ibu hamil mendapatkan pemeriksaan di Puskesmas. Di dalamnya juga ada program pemeriksaan HIV.

“Di Puskesmas ada konseling untuk pemeriksaan HIV karena ibu hamil merupakan kelompok yang berisiko. Kan ada dua nyawa, ibu dan anak,” terang Satyawati Prawirohardjo.

Menurutnya, kasus HIV pada ibu hamil tahun ini terbilang banyak. Pasalnya, kasus baru HIV pada ibu hamil di tahun-tahun sebelumnya tidak sebanyak itu.

“Tahun-tahun sebelumnya maksimal dua kasus dalam setahun,” ujar Satyawati Prawirohardjo.

Salah satu ibu hamil tersebut mengalami keguguran, sedangkan satu lainnya sudah melahirkan. Adapun bayi yang dilahirkan telah diberi obat dan akan diperiksa kembali setelah menginjak usia tertentu.

“Nanti di usia tertentu apakah reaktif HIV atau tidak. Karena bayi yang baru lahir masih dapat antibodi dari ibunya,” kata Satyawati Prawirohardjo. Aris Arianto

Exit mobile version