Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Sentil Ada Motor Dinas Kades Viral, Bupati Sragen: Antara Lugu dan Tak Tahu Aturan Beda Tipis!

Motor dinas Yamaha N Max merah untuk 19 Kades terpilih hasil Pilkades serentak tahap pertama yang dilantik Bupati Selasa (13/12/2022). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bupati Srag Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengingatkan kepala desa (Kades) untuk mempergunakan fasilitas kendaraan dinas hanya untuk tugas kedinasan.

Penegasan itu disampaikan menyusul kasus sepeda motor dinas salah satu Kades di Masaran yang viral karena kepergok dibawa anaknya ke sekolah beberapa waktu lalu

Ia tak ingin kejadian Yamaha N-Max pelat merah kades dipakai sekolah itu terulang kembali.

Hal ini disampaikan Bupati saat melantik 19 kades hasil pilkades serentak tahap I di pendapa rumah dinas bupati, Selasa (13/12/2022).

“Kalau diberi motor dinas, ya harus dipakai untuk kedinasan. Ojo dinehke anake nggo sekolah (jangan diberikan anaknya untuk sekolah). Catat itu. Kalau buat antar anak sekolah, silakan. Tapi jangan dikasih ke anaknya. Antara lugu dan bodoh tidak tahu aturan bedanya tipis,” papar Bupati.

Ia mengaku sangat menyesalkan viral kejadian motor Yamaha N-Max yang dipakai anak salah satu kades beberapa waktu lalu.

Dia berharap kejadian itu tidak terulang dan semua kades harus memegang kepercayaan diberikan motor dinas untuk membantu kelancaran tugas kedinasan.

“Silakan semua masyarakat ikut mengawasi (penggunaan motor dinas kades), teman-teman wartawan juga mengawasi. Kalau untuk boncengin istri, silakan saja tidak masalah,” ujarnya sembari setengah berseloroh.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga berpesan seorang pemimpin harus punya kemampuan lebih dalam melihat suatu masalah.

Seorang kepala desa harus standby 24 jam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Dari 19 desa yang hari ini dilantik, hanya 10 yang inkumben. Artinya 9 adalah pendatang baru dan harus segera beraksi membuat terobosan agar selalu dicintai warga,” tandasnya.

Apalagi dana desa yang ditransfer ke rekening desa saat ini luar biasa banyak. Kades diminta untuk memanfaatkan dengan baik demi kemajuan dan kemakmuran desa.

Selain itu, potensi pendapatan asli desa harus digali untuk pemasukan dalam membangun desa.

“Yang tidak kalah penting harus nurut manut bupati jika ingin mendapat BKK dari bupati. Kalau tidak manut, titenono,” tambah Yuni.

Yuni juga meminta kades yang baru saja dilantik untuk terus menggali inovasi di desanya masing-masing. Paling tidak, inovasi yang dibuat harus bisa berprestasi dan masuk 10 besar nasional. Sehingga nanti akan ada reward dari pusat saat ada inovasi yang diakui secara nasional. Wardoyo

Exit mobile version