KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Hujan disertai angin beliung yang terjadi di Kabupaten Karanganyar, Jateng, Selasa (13/12/2022) kembali menelan banyak kerugian. Setelah sebanyak 23 rumah di Kecamatan Kerjo porak-poranda, menyusul satu jam berikutnya bencana tanah longsor terjadi di Desa Tlobo, Kecamatan Ngargoyoso.
Akibat tanah longsor tersebut ruas jalur Desa Tlobo-Melikan, Ngargoyoso tertutup total karena tertimpa tanah. Terdata sebanyak 3 RT atau sekitar 100 KK terisolir.
Juga terdapat satu rumah milik Sutarjo (50) warga Desa Tlobo terkena dampak yakni bagian halaman rumah tertimbun tanah.
Camat Ngargoyoso, Wahyu Agus Pramono S.STP membenarkan kejadian tersebut namun untuk evakuasi tanah longsor akan dilakukan Rabu (14/12/2022) mengingat sudah malam dan guna menghindari resiko.
“Kejadian saat menjelang Isya pukul 19.00 WIB yang mana karena diguyur air hujan deras maka bukit kecil longsor kejalan desa Tlobo-Melikan dan menutup akses jalan karena tertutup total,” ungkap Camat Ngargoyoso, Wahyu Agus Pramono S.STP kepada JOGLOSEMARNEWS COM, Selasa (13/12/2022).Menurut Camat Ngargoyoso pada kejadian itu tidak ada korban jiwa hanya ada satu rumah milik warga yang terkena dampak tertimbun longsor dibagian halaman rumah. Namun tanah longsor itu mengisoliasi warga 3 RT Desa Tlobo atau sebanyak 100 KK.
Camat Ngargoyoso menjelaskan peristiwa berlangsung cepat yakni tiba-tiba bukit di Desa Tlobo longsor malam hari setelah hujan deras mengguyur sore harinya. “Boleh dikata kejadian itu beriringan dengan musibah angin puting beliung di Desa Kerjo Kecamatan Kerjo sesama jelang Isya waktunya,” tandas Camat Ngargoyoso.
Adapun untuk evakuasi tanah longsor sudah dijadwal Rabu pagi karena kondisi gelap dan rawan jika terjadi longsor susulan.
Sebagai informasi dalam waktu bersamaan dengan tanah longsor di Ngargoyoso terlebih dulu
angin puting beliung memporak-porandakan sekitar 23 rumah diempat dusun yakni Dusun Derso dan Dusun Kerjo Desa Sumber Rejo, Kecamatan Kerjo, Karanganyar, Jateng, Selasa (14/12/2022). Bahkan terdapat dua rumah yang rusak parah dan penghuni harus mengungsi karena atap (gunungan) rumah roboh dan banyak genting serta asbes beterbangan. Beni Indra