SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021, stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.
Penyakit itu ditandai dengan panjang atau tinggi badannya di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
Saat ini, pemerintah sendiri tengah menggalakkan penanganan stunting di Indonesia. Berbagai upaya dilakukan guna meningkatkan status gizi masyarakat dan sumber daya manusia.
Dilansir dari Republika.co.id, Dokter Spesialis Gizi Klinik Nurhati Febriani, SpGK, FINEM, AIFO-K, menjelaskan bahwa masyarakat dapat mencegah terjadinya stunting dengan cara mengonsumsi makanan yang kaya akan protein hewani.
“Makanan bergizi seimbang yang kaya dengan protein hewani sangat penting untuk membantu mencegah dan mengatasi stunting,” ujar Nurhati Febriani ketika dihubungi dari Jakarta, Minggu (22/1/2023).
Selain itu, dokter yang melaksanakan praktik di RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara, Jawa Tengah, ini juga menyampaikan bahwa momentum Hari Gizi Nasional yang selalu diperingati setiap tanggal 25 Januri dapat dimanfaatkan untuk memperkuat edukasi dan sosialisasi mengenai manfaat gizi seimbang.
Hal ini tentunya dilakukan agar dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pola makan dan gizi seimbang, terutama dalam mencegah stunting.
“Peringatan Hari Gizi Nasional merupakan momentum yang tepat untuk menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya pola makan dengan gizi seimbang, dan tentunya kaya akan protein hewani untuk mencegah kekerdilan atau stunting,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam mendukung program pemerintah untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting dengan cara memperbaiki pola makan di lingkungan keluarga.
Menurutnya, masyarakat harus memperhatikan kandungan makronutrien, seperti karborhidrat, protein dan lemak, juga kandungan mikronutrien, seperti vitamin mineral serta air.
“Masyarakat perlu mengubah pola kebiasaan makan yang kurang tepat, dan membudayakan pola makan dengan gizi seimbang yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu. Dengan membudayakan pola makan bergizi seimbang maka akan bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan menjaga imunitas,” katanya.
Sementara itu, Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Muhadjir Effendy, terus memperkuat sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang. Hal ini dilakukan guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat.
Adapun, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK, Agus Suprapto, mengatakan bahwa pada tahun 2023 ini sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang akan terus diperkuat.
Ia berharap dengan adanya sosialisasi dan edukasi yang intensif akan mendorong perbaikan perilaku gizi di tengah lingkungan keluarga dan masyarakat Indonesia. Wahyu Fajar Lestari