JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Beda Data Stunting, Ganjar Pranowo Bakal Undang Kemenkes ke Jateng

Ganjar Pranowo
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Desa Mlokomanis Wetan Kecamatan Ngadirojo Wonogiri. Dok. Prokompim Setda Wonogiri
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bakal mengundang Kemenkes ke Jateng. Hal ini demi mendapatkan penjelasan gamblang soal. berapa sebenarnya angka stunting dan data stunting di Jateng.

Pasalnya menurut survei, angka stunting di Jateng terbilang tinggi. Namun sejumlah kepala daerah menyebutkan lantaran adanya ketidaksamaan data.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengungkapkan fakta itu ketika mengunjungi Balai Desa Mlokomanis Wetan Kecamatan Ngadirojo Wonogiri dalam agenda Road Show Gubernur Jawa Tengah dalam rangka Koordinasi Percepatan Penanganan Kemiskinan di Kabupaten Wonogiri Kabupaten Klaten dan Kabupaten Sragen Kamis (26/1/2023).

Dalam agenda itu, dibahas sejumlah upaya dalam mengintervensi kemiskinan. Selain itu, stunting juga tak luput dari pembahasan dalam agenda tersebut.

Terkait dengan angka stunting di sejumlah wilayah, dia menyebut secara umum masih agak tinggi. Wonogiri dinilai sudah cukup baik.

Baca Juga :  Jumlah Kasus Kejahatan Selama Maret 2024, Perzinahan Mendominasi

“Tapi kalau kita lihat survei kemarin kok Jawa Tengah pada tinggi semua. Beberapa bupati menyampaikan datanya nggak sama pak,” kata Gubenur Jateng Ganjar Pranowo.

Atas hal itu, pihaknya bakal mengundang Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ke Jawa Tengah.

“Ya sudah nanti Kementerian Kesehatan akan kita undang ke Jawa Tengah. Itu demi mendapatkan penjelasan secara baik. Sebab, banyak desa yang sudah berupaya mengintervensi hal tersebut. Itu agar semangat pihak-pihak yang mengintervensi stunting secara maksimum bisa merasa dihargai,” jelas Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Ganjar Pranowo juga mendorong desa untuk terus berinovasi. Diakui oleh gubernur, desa sudah memiliki banyak inovasi. Mulai dari beragam aplikasi hingga model komunikasi sosial.

Baca Juga :  Wajib Tahu!Jadwal Oneway Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 via Tol Cipali

“Banyak inovasi itu yang bisa diadopsi oleh yang lain. Nanti coba kita pilih mana yang bisa kita aplikasikan untuk mengatasi kemiskinan ekstrem,” tandas dia.

Dalam agenda itu, Ganjar juga mengapresiasi pemerintah desa yang serius dalam memverifikasi data di lapangan. Data itu menjadi pegangan pemerintah untuk melakukan intervensi terhadap kemiskinan.

Ganjar mengatakan saat ini pihaknya menggaet beberapa kabupaten/kota, dimana ada perusahaan yang ada di daerah tersebut membutuhkan tenaga kerja. Dia menyebut, beberapa perusahaan juga telah mendorong agar anggota keluarga dari golongan kurang mampu untuk bekerja disana.

“Dengan cara itu, harapannya mereka bisa mendapatkan kenaikan pendapatan. Dengan pendapatan yang cukup, mereka bisa membantu keluarganya,” jelas Ganjar Pranowo. Aris Arianto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com