BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Ekskavasi tahap ketiga situs Candi Watugenuk, di Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo dinyatakan selesai pada akhir Desember lalu. Sejumlah temuan melenkapi kegiatan ekskavasi tersebut.
Menurut Pamong Budaya Ahli Muda, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng, Eri Budiarto mengungkapkan, selain temuan terbesar berupa prasasti, ada pula sejumlah temuan penting lainnya. Antara lain, batu menara kemuncak atap sudut, kemuncak dan makara pipi tangga.
“Batuan yang ditemukan tersebut merupakan bagian dari bangunan candi. Baik bagian kaki, tubuh maupun atap candi,” katanya pada Kamis (12/1/2023).
Adapun batuan yang ditemukan yang dinilai rawan hilang dititipkan ke warga setempat. Sedangkan untuk batu prasasti langsung dibawa ke BPCB guna penelitian lebih lanjut. Utamanya untuk mengungkap arti tulisan dalam prasasti.
Diungkapkan, dari ekskavasi tahap ketiga juga berhasil ditemukan kedalaman candi. Dimana situs Candi Watugenuk terpendam dalam tanah dengan kedalaman sekitar 1 meter. Ada satu candi induk dengan pintu masuk dari arah barat. Juga ada tiga candi perwara yang berukuran lebih kecil.
“Hanya untuk ukuran candi, ada dalam buku catatan, saya tidak hapal. Nanti saya cek dulu di buku.”
Adapun temuan lain adalah, bangunan candi dikelilingi pagar batu. Hanya saja, batu pagar berupa batu gundul. Sayangnya, sebagian besar batu pagar sudah hilang dan sebagian lagi masih bisa ditemukan. Bahkan, sebagian pagar terpendam dalam tanah.
Diakui pula, Candi Watugenuk potensial untuk dipugar. Hany saja, sebelumnya harus ada kajian lebih lanjut. Jika hasilnya ada rekomendasi untuk dipugar atau direstorasi maka bisa dilanjutkan dengan studi teknis arkeologis.
“Nanti digambarkan bentuk bangunan candi, ukuran dan ketinggiannya.”
Terkait ini, pihaknya juga sudah koordinasi dengan Pemerintah Desa Kragilan. Utamanya untuk meminta warga yang mungkin menyimpan batu dari situs agar dikembalikan. Bisa saja batu itu digunakan untuk pembatas sawah atau pekarangan atau untuk pagar.
”Keberadaan batu- batu tersebut sangat penting jika nantinya candi ini dipugar.”
Diberitakan sebelumnya, ada temuan penting di situs Candi Watu Genuk, Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Boyolali. Ya, tim menemukan sebuah prasasti atau batu bertulis pada Selasa (10/1/2023). Temuan lalu dilaporkan ke BPCB Jateng guna kajian lebih lanjut.
Disebutkan bahwa tulisan prasasti menggunakan huruf Jawa Kuno dan bahasa Sansekerta. Diharapkan, nantinya tulisan bisa mengungkap keberadaan candi peninggalan abad 8 – 9 Masehi itu. Karena memang sangat jarang bangunan candi ada temuan prasastinya.
Prasasti tersebut merupakan salah satu tubuh bangunan candi perwara. Sehingga jika dilakukan rekonstruksi maka nantinya akan dikembalikan sesuai aslinya. Namun demikian, prasasti tersebut tidak menunjukkan angka tahun. Biasanya, tahun tidak ditulis dalam bentuk angka namun dalam sengkalan. Waskita