![IMG-20230106-WA0020](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2023/01/IMG-20230106-WA0020.jpg?resize=640%2C288&ssl=1)
SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sragen langsung bergerak menindaklanjuti kondisi dugaan kebocoran di beberapa ruangan Puskesmas Plupuh 1 pasca hujan deras, Rabu (4/1/2023).
Hasil pengecekan, tidak ada bangunan yang bocor akan tetapi air yang masuk lebih karena derasnya hujan disertai angin.
Hal itu membuat air tampu atau tampyas sehingga masuk merembes lewat celah ventilasi jendela ke dalam ruangan.
“Begitu ada laporan, kami langsung koordinasi dengan pihak rekanan dan terjun mengecek ke lapangan. Setelah kami cek, tidak ada yang bocor tapi hanya tampyas. Saking derasnya hujan airnya merembes lewat ventilasi dan masuk ruangan,” papar Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, dr Oka Nengah Adnyana Manuaba, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (6/1/2023).
Oka menjelaskan lokasi Puskesmas baru Plupuh 1 yang berada di tengah persawahan memang membuat terpaan angin langsung menyasar bangunan.
Kondisi itu turut andil membuat tampyas jika hujan deras mengguyur. Karenanya, pihaknya langsung meminta rekanan untuk melakukan antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang.
![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2023/01/IMG-20230106-WA0029-1.jpg?resize=500%2C281&ssl=1)
Oleh rekanan, sudah langsung menindaklanjuti dengan siap memasang atau menambahkan kanopi pendek di setiap jendela.
Sehingga kalau hujan lagi, air tidak sampai merembes dan masuk lewat jendela atau ventilasi.
“Rekanan siap memasang atau menambahkan kanopi pendek di setiap jendela. Biar lebih aman dan air tidak tampyas lagi,” imbuhnya.
Masa Pemeliharaan 6 Bulan
Lebih lanjut, Oka yang kebetulan juga pejabat pembuat komitmen (PPKom) pembangunan Puskesmas Plupuh 1 menjelaskan masa pemeliharaan proyek senilai Rp 7,1 miliar ini berlaku hingga 6 bulan ke depan.
Jadi jika dalam perjalanannya ada kerusakan, maka masih menjadi tanggungjawab pihak rekanan.
Kepastian tanggungjawab itu juga diperkuat dengan adanya jaminan uang selama masa pemeliharaan. Sehingga tidak mungkin rekanan pelaksana proyek akan lari dari tanggungjawab jika ada kerusakan.
“Kebetulan rekanan juga bonafit dan responsif saat ada keluhan laporan siap tanggungjawab. Intinya tidak boleh lagi kejadian serupa terulang,” tandas Oka.
![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2023/01/IMG-20230105-WA0006.jpg?resize=500%2C375&ssl=1)
Terkait lokasi puskesmas yang berada di tengah sawah, Oka tidak menampik hal itu membuat bangunan rawan terkena angin dan hujan secara langsung.
Apalagi tidak ada bangunan lain atau pohon besar di sekitar lokasi.
“Mungkin kalau ada pohon atau bangunan lain, angin tidak langsung menerpa puskesmas. Makanya ke depan mungkin akan dibangun minimarket atau ditanam pohon di sekitar lokasi,” tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, bangunan Puskesmas Plupuh 1 sempat dikeluhkan karena ada rembesan air saat hujan deras.
Meski tidak sampai menggenangi ruangan pasien, kondisi itu membuat ketidaknyamanan pasien. Diduga kuat, kebocoran terjadi karena beberapa bangunan ventilasi jendela kurang rapat.
Sehingga saat hujan deras dan angin, terpaan air bisa menerobos celah ventilasi.
Air Masuk Ruangan
Kepala Puskesmas Plupuh 1, dr Movira Wuryanti Wardhani mengatakan, baru kali ini memang terjadi kebocoran air masuk ruangan.
Ia menduga hal itu karena tingginya intensitas hujan disertai angin kencang. Tapi dipastikan tidak sampai terjadi genangan di ruangan pasien apalagi sampai mengganggu layanan.
“Sebelumnya juga tidak pernah terjadi. Memang kemarin sore hujannya cukup deras dan disertai angin kencang. Kebocoran dari celah ventilasi,” paparnya. Wardoyo