SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka kembali berkantor di Balaikota Solo, Senin (2/1/2023) usai melakukan kunjungan ke Uni Emirat Arab (UEA) selama hampir seminggu. Gibran tiba di Balaikota Solo sekitar pukul 13.30 WIB.
Dirinya mengaku tiba di Jakarta, Minggu, (1/2/2023) malam dan baru berangkat menuju Solo, pada Senin (2/1/2023) pukul 10.30 WIB.
“Dari sana (UEA) jam 10 pagi, sampai Jakarta tadi malam. Dari Jakarta jam 10.30 lha pesawatnya di-cancel, terus beli tiket lagi,” ujarnya saag di temui di Balaikota Solo.
Gibran menyebut bahwa dana hibah sebesar 15 Juta USD tersebut akan terlebih dahulu diserahkan kepada Kementerian Keuangan. Baru setelahnya diserahkan kepada Pemkot Solo.
“Langsung semua ke APBD, dari kementerian dulu. Dari kementerian keuangan terus baru ke sini. Ditunggu wae, kita selesaikan administrasinya dulu. Yang penting dari sana sudah oke,” terangnya.
Gibran menyebut dana hibah 15 juta USD tersebut berbeda dengan dana untuk pembangunan Islamic Center
“Islamic Center beda lagi. 15 juta USD sendiri, Islamic Center sendiri, banyak bangetkan. Kalau 15 juta USD untuk RTLH, pengaspalan, Gor Indoor Manahan yang mangkrak, posyandu, puskesmas, sekolah-sekolah,” paparnya.
Disinggung soal penataan kawasan Baluwarti yang berada di lingkungan Keraton Solo, Gibran mengaku hal tersebut dilakukan karena belum mendapatkan kesempatan untuk menata dalam Keraton Solo.
“Ya, seandainya saya belum diberi kesempatan untuk menata Keraton Solo, saya akan fokus ke Mangkunegaran dan Baluwarti. Anggarannya ya lumayan, nanti dirinci ya, sudah ada di proposalnya semua,” ungkapnya.
Pihaknya menjelaskan akan menata kawasan Baluwarti dan sekitar Masjid Sheikh Zayed hingga Islamic Center.
“Kawasan, pedestrian, RTLH beda lagi kalau di Baluwarti. Kalau yang deket Masjid Sheikh Zayed konsepnya standar buat jalan kaki gitu aja,” tandasnya.
Selama 7 hari di Uni Emirat Arab, Gibran mengutarakan bertemu dengan beberapa pihak mulai dari Dubes, Menteri, Pangeran, hingga berkunjung ke MBZ University.
“Saya juga datang di beberapa museum yang saya rasa bisa diterapkan di museum Pedaringan dan Islamic Center. Islamic Center nanti namanya ganti bukan Islamic Center. Saya lama di sana karena bahasnya itu agak alot,” pungkasnya. Ando