SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan bakal mengambil dua orang asli Indonesia yang berada di Uni Emirat Arab (UEA) untuk menjadi Imam di Masjid Sheikh Zayed.
“Dari UEA sana kan ada beberapa imam yang asli Indonesia. Kami ambil dua, balik ke Solo setahun. Nanti balik lagi ke UEA S2 dan S3 gratis. Nanti begitu terus. Imam nya gak boleh lebih dari setahun. Kita pengen saling tukar menukar. Universitasnya sangat mendukung sekali untuk kegiatan-kegiatan yang ada di Masjid dan Islamic Center,” bebernya usai melakukan kunjungan dari Uni Emirat Arab, Senin (2/1/2023).
Gibran lalu menjelaskan pengelolaan Masjid Raya Sheikh Zayed nantinya juga akan dilakukan oleh kedua belah pihak, baik dari Pemerintah UEA maupun Pemerintah Indonesia.
“Nanti untuk masjid dan Islamic center manajemennya berdua. Ada perwakilan orangnya dari UEA dan Indonesia,” imbuhnya.
Disinggung soal kapan Masjid Sheikh Zayed dibuka untuk umum, Gibran meminta untuk menunggu terlebih dulu.
“Dibukanya segera, ini tinggal ngurus beberapa dokumen habis itu udah selesai. Kita kejar Januari, ditunggu aja,” tandasnya.
Sementara itu, terkait dengan islamic center sebagai bagian dari program pembangunan masjid, menurut Gibran hal itu masih harus menunggu proses relokasi warga sekitar terlebih dahulu.
Namun demikian, Putra Sulung Joko Widodo itu punya angan-angan untuk membuka jurusan Bachelor of Tolerance and Coexistance (jurusan untuk toleransi dan hidup berdampingan) tatkala Islamic Center telah berdiri.
“Islamic Center nanti namanya ganti bukan Islamic Center. Saya lama disana karena bahasnya itu agak alot. Di MBZ University itu ada namanya jurusan toleransi dan keberagaman. Nanti kami terapkan di Islamic Center, tapi nanti Islamic Center namanya ganti,” pungkasnya. Ando