Beranda Daerah Solo Karnaval Budaya Gerebeg Sudiro di Solo Meriah, Diikuti 2.000 Peserta dan 56...

Karnaval Budaya Gerebeg Sudiro di Solo Meriah, Diikuti 2.000 Peserta dan 56 Kelompok Kesenian

Penampilan dari salah satu kelompok kesenian ikut memeriahkan karnaval budaya Gerebeg Sudiro di Solo / Foto: Ando

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Karnaval budaya Grebeg Sudiro menjadi salah satu rangkaian perayaan tahun baru imlek 2023 di Solo.

Arga, Ketua Panitia Grebeg Sudiro 2023, menyebut ada kurang lebih 2.000 peserta yang ikut dalam karnaval budaya tersebut.

“Dengan tema ‘merajut harmoni dalam kebinekaan’, ada sekitar 56 kelompok kesenian yang ikut kirab. Ada pula 13 jodang yang dibawa untuk dibagi-bagikan pada masyarakat,” ujarnya.

Diawali dengan pemukulan genderang oleh Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, para peserta kirab yang telah berkumpul di depan Pasar Gede pun memulai berjalan dengan rute yang telah ditentukan.

“Rutenya hampir sama dengan tahun lalu. Berpusat di tugu jam Pasar Gede sampai perempatan Warung Pelem. Peserta baris dari sana menuju ke Jalan Jenderal Sudirman. Terus belok ke kiri arah Telkom, sampai mentok ke kiri jalan RE Martadinata. Nanti di perempatan Ketandan, belok melewati Kelurahan Sudiroprajan ada pertigaan jalan Cut Nyak Dien kita belok kiri kemudian kembali ke titik awal,” terang Arga.

Baca Juga :  Himki Rekomendasikan Strategi Proindustri dan Proekspor pada Pemerintah

Warga yang telah berkumpul di depan tugu jam Pasar Gede pun sangat antusias melihat karnaval budaya yang kembali digelar sejak 2 tahun vakum karena pandemi.

Mulai dari kamera handphone hingga kamera profesional pun turut mengabadikan momen para peserta kirab yang tengah berjalan.

“Untuk penampilan kesenian ini terdiri dari masyarakat Surakarta juga masyarakat Jawa Tengah. Mulai dari Salatiga, Boyolali, hingga Karanganyar, yang ikut turut serta berpartisipasi di acara ini,” tambah Arga.

Arga mengutarakan, dengan adanya karnaval budaya Grebeg Sudiro itu diharapkan akulturasi budaya tetap menyatu padu.

“Karena kampung kita dikenal kampung pecinan. Kampung yang mayoritas diisi etnis tionghoa dan etnis Jawa. Harapannya bisa menjadi gambaran atau cerminan harmonisasi kerukunan antar umat beragama. Dari tahun ke tahun kita membawa misi itu tentang kerukunann umat beragama, ras, suku, agama serta keberagaman budaya-budaya,” tandasnya.

Sementara itu Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengaku akan mengembangkan acara tersebut agar ke depan lebih besar lagi.

Baca Juga :  Sulap Perpustakaan Serengan Jadi Pusat Kreativitas, Tim Ormawa DKVISKA Lolos Abdidaya 2025

“Antusiasme warga luar biasa, alhamdulilah juga ga hujan. Ada yang dari Riau dari Lampung semua ada. Ke depan kita kembangkan lagi, ada imlek, ada natal kita gedein semua. Antusiasme warga pasca covid ini juga luar biasa sekali,” pungkasnya. Ando

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.