BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pesanggrahan Pracimoharjo di Desa Paras, Kecamatan Cepogo, Boyolali tak sebatas tempat istirahat raja dan keluarga keraton. Ternyata tempat tersebut dahulu juga ada pasar untuk kegiatan ekonomi masyarakat.
Kini, Pemdes Paras bakal menghidupkan kembali pasar tersebut. Bahkan pihak Pemdes juga sudah mendapat izin dari Karaton Kasunanan Surakarta.
Pesanggrahan tersebut awalnya didirikan oleh Paku Buwono IV antara tahun 1803-1804. Di depan Pesanggrahan Pracimoharjo itu dulunya merupakan pasar tradisional besar dan bisa disebut sebagai pasar pertama yang ada di Boyolali.
“Pasar itu dulu sangat terkenal. Jadi, kami ingin hidupkan lagi pasar tersebut,” ujar Perangkat Desa Paras, Entarto Trihatmoko, Rabu (25/1/2023).
Dia menyebut jika dulunya pasar di dalam kompleks Pracimoharjo ini sangatlah terkenal.
Pasar tradisional itu beroperasi saat hari pasaran saja, yakni Wage dan Legi.
“Menurut cerita tutur, pasar tersebut sangat ramai,” katanya.
Namun, seiring berjalannya waktu, pasar itu kemudian ditinggalkan. Pasalnya, muncul pusat-pusat perdagangan atau pasar baru.
“Seperti pasar Cepogo, Boyolali dan pasar-pasar tradisional lainnya,” terangnya.
Dia mengaku rencana untuk menghidupkan kembali pasar tersebut sudah matang. Pihaknya telah mengantongi ijin dari Keraton Kasunanan.
“Kami harapkan tahun ini pasar sudah bisa beroperasi. Kami sedang siapkan penataan lahannya,” tutupnya. Waskita
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com