WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso Wonogiri atau sering disebut RSUD Wonogiri mengusung konsep Soediran Smart Hospital.
Direktur RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso Wonogiri Adhi Dharma alias Direktur RSUD Wonogiri Adhi Dharma mengatakan pihaknya mencanangkan Soediran Smart Hospital.
Ada sejumlah perubahan menuju rumah sakit yang computerized. Misalnya dengan dilaunchingnya e-medical record dengan aplikasi Generic Open Source (GOS) dari Kementerian Kesehatan. Ini digunakan mendukung Soediran Smart Hospital.
“Kita lebih manfaatkan teknologi informatika,” ujar Direktur RSUD Wonogiri Adhi Dharma, Jumat (13/1/2023).
Pihaknya mencontohkan, setiap dokter spesialis bakal dilengkapi gadget tablet dengan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Data pasien bisa diinput lewat tablet dan terintegrasi dengan server yang ada dan terintegrasi dengan layanan penunjang. Misalnya adalah hasil laboratorium. Data akan langsung masuk ke nomor rekam medis pasien.
Sistem ini terintegrasi secara nasional. Dapat diakses ketika pasien berada di luar kota.
“Itu bisa dibaca langsung dokter lewat tablet milik dokter. Termasuk hasil radiologi seperti rontgen dan lainnya. Dengan begitu, proses administrasi dan pengambilan keputusan lebih cepat,” beber Direktur RSUD Wonogiri Adhi Dharma.
Dalam menyongsong HUT ke-67, RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso Wonogiri juga menjalankan kebijakan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Pilot projectnya dilakukan di Bangsal Anggrek.
Menurut Direktur RSUD Wonogiri Adhi Dharma itu juga diatur oleh Kemenkes dalam hal standarisasi ruangan. Jadi, standar perawatan di semua rumah sakit bakal sama.
Contohnya, satu ruangan isinya berapa, jarak antar tempat tidur, sirkulasi udara dan lainnya. Itu proses standarisasi lewat KRIS.
RSUD Dokter Soediran Mangun Sumarso Wonogiri juga peduli dengan lingkungan dan mendukung program prioritas Bupati Wonogiri Joko Sutopo. Salah satunya, civitas hospitalia juga bergotong royong membantu warga sekitar rumah sakit yang membutuhkan bedah rumah.
“Kita ikut membantu penyelesaian RTLH (rumah tidak layak huni). Kita sudah survei, ada lima RTLH di sekitar rumah sakit. Hasil gotong royong kami bisa ikut membantu tiga titik dulu. Dua RTLH lain bakal dibantu pada momentum lainnya,” tutur Direktur RSUD Wonogiri Adhi Dharma.
Pihak rumah sakit juga merangkul warga lingkungan sekitar untuk ikut kegiatan perayaan HUT RSUD seperti jalan sehat dengan sejumlah doorprize menarik. Tujuannya membangun rasa memiliki dan kebersamaan dengan warga dan mewujudkan rumah sakit tanpa dinding.
Direktur RSUD Wonogiri Adhi Dharma menambahkan, pihaknya juga mendukung program pemerintah daerah demi Wonogiri bebas stunting 2024 mendatang. Aris Arianto
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com