Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Semua Wilayah di Pesisir Bantul Rawan Gempa, Kretek dan Srandakan Potensi Terbesar Tsunami

Ilustrasi gempa. Pixabay

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Masyarakat di Kapanewon Kretek dan Srandakan, Kabupaten Bantul perlu waspada, atau setidaknya paham bahwa wilayah mereka masuk dalam peta bahaya tsunami.

Peta bahaya Tsunami itu sendiri dikeluarkan oleh Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Geofisika Yogyakarta.

Kepala Stasiun Geofisika Yogyakarta, Setyoajie Prayoedhie mengatakan, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) khususnya Kabupaten Bantul merupakan daerah rawan gempa.

Pernyataan tersebut didasarkan pada fakta historis dan data pengamatan yang menyebut banyak terjadi gempa di Kabupaten Bantul.

“Karena itu kita perlu memahami langkah-langkah mitigasi, bagaimana meminimalisir dampak akibat gempa bumi. Karena itulah kami membuat kajian berupa peta bahaya Tsunami berdasarkan skenario terburuk,” katanya, Jumat (30/12/2022).

Adji menjelaskan, fenomena Tsunami diawali dengan gempa bumi besar dan dan sebagaimana diketahui di sisi selatan terdapat zona megathrust.

Zona tersebut menyimpan potensi gempa yang diperkirakan bisa memicu kekuatan 8,8 magnitudo.

“Karena itu kami mencoba membuat pemodelan komputer dan kita bisa mendapatkan kapan kedatangan gelombang Tsunami nya, ketinggiannya, dan berapa jarak turbulensinya. Harapannya informasi itu bisa dimanfaatkan untuk tahapan mitigasi bencana,” ucapnya.

Terkait mana saja wilayah yang berpotensi terjadi tsunami di Bantuk, Adji menyebut semua wilayah pesisir selatan Bantul sangat berpotensi terjadi gempa.

Akan tetapi dua kapanewon yakni Srandakan dan Kretek yang lebih besar potensinya terdampak Tsunami.

“Semua wilayah di pesisir selatan Bantul. Yang potensi paling besar itu di daerah Kretek dan Srandakan karena Sungai Opak dan Sungai Progo,” ujarnya.

Dijelaskan Adjie, kedua sungai tersebut merupakan pintu masuk jika terjadi gelombang tsunami.

“Karena sungai itu ibarat jalan tolnya tsunami, jadi biasanya daerah sepanjang sungai mengalami landaan tsunami cukup signifikan,” katanya.

Sementara, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyebut peta bahaya tsunami di Bantul bakal dipublikasikan ke masyarakat.
Tujuannya agar masyarakat lebih waspada jika berada di pesisir selatan Bantul.

“BMKG memberikan peta tsunami yang nanti kita rilis ke masyarakat Bantul agar mengetahui potensi sejauh mana tsunami itu akan mencapai pada daratan terjauh. Agar masyarakat yang berada pada posisi itu memiliki kesiapsiagaan,” pungkasnya. #tribunnews

Exit mobile version