JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Sudah Masuk DKPP, Kasus Seleksi PPS Wonogiri Dituding Tidak Transparan

Seleksi PPS
Petugas dari TNI Polri menjaga ruangan seleksi PPS Wonogiri. Dok. Kodim 0728 Wonogiri
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kasus seleksi PPS Wonogiri yang dituding tidak transparan ternyata tidak berhenti. Pasalnya kasus itu telah masuk ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Sebagaimana diwartakan, para peserta seleksi PPS Wonogiri mengeluhkan proses seleksi yang terkesan tidak transparan. Pasalnya hasil nilai tes tidak disampaikan sehingga tidak diketahui mana yang mendapatkan nilai bagus mana yang tidak.

Kini peserta seleksi anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) dikabarkan mengadu ke DKPP.

Ketua DKPP Heddy Lugito melalui Komisioner DKPP I Dewa Raka Sandi mengatakan pihaknya telah menerima aduan tersebut. Aduan diterima lewat email DKPP pada Senin (23/1) sekitar pukul 23.30 WIB.

“Jika suatu aduan sudah masuk, maka DKPP akan menindaklanjutinya,” ujar Komisioner DKPP I Dewa Raka Sandi lewat pesan WhatsApp Selasa (24/1/2023).

Pihaknya tidak memberikan pendapat atau pernyataan terkait suatu hal yang berpotensi atau sedang dalam proses diadukan.

Baca Juga :  Ramadhan di Ponpes Al Barru Bulusulur Wonogiri, Target Khatam Alquran 20 Hari dan Berbagi Kebaikan

Yang jelas, pihaknya bakal melakukan tindak lanjut atas aduan yang masuk. Tindak lanjut yang dilakukan itu sesuai dengan mekanisme dan aturan yang berlaku.

Terpisah, Ketua KPU Wonogiri Toto Sihsetyo Adi mengapresiasi terkait adanya laporan calon anggota PPS ke DKPP hasil tes tertulis seleksi dan wawancara yang tak dilampirkan dalam pengumuman seleksi dan dinilai kurang transparan.

“Itu bagus. Alasannya, yang bersangkutan sadar hukum kepemiluan. Ketika protes, bisa ke Bawaslu bisa ke DKPP. Saya kira bagus dan tepat, saluran demokrasi di situ,” papar Ketua KPU Wonogiri Toto Sihsetyo Adi.

Ketua KPU Wonogiri Toto Sihsetyo Adi juga menegaskan, pihaknya menerima kritik ataupun masukan yang diberikan masyarakat. Penggunaan saluran demokrasi yang tepat dinilainya juga baik.

Sementara dalam pengumuman seleksi PPS, dilampirkan atau tidak nilai peserta seleksi adalah pilihan. Hasil dari pleno yang dilakukan pihaknya, tidak dilampirkan nilai dalam pengumuman seleksi.

Baca Juga :  Sajian Istimewa, Masakan yang Cocok Disajikan saat Lebaran 2024, Dijamin Menggugah Selera Tamu

Menurut dia, pihaknya mengambil hingga tiga kali kebutuhan usai hasil tes tertulis. Itu supaya pilihannya bisa lebih banyak.

“Teman-teman lebih longgar saat wawancara. Proses wawancaranya seperti apa? Kita memberi tugas ke PPK untuk melakukan seleksi wawancara,” kata dia.

Toto menuturkan, PPK dinilai lebih paham pendaftar dan ruang itu diberikan ke PPK. Pihaknya menekankan, PPK adalah user PPS. Karena itu harus dipilih yang benar-benar kompeten supaya tugas-tugas mereka bisa dijalankan dengan optimal.

Lalu apakah KPU Wonogiri tidak khawatir dengan potensi turunnya kepercayaan dan profesionalitas KPU Wonogiri di mata masyarakat atas hasil seleksi PPS yang tidak menunjukkan nilai tes?

Pihaknya sudah berusaha melakukan yang terbaik. Masalah turunnya kepercayaan dari publik, pihaknya menyerahkan penilaian masyarakat. Aris Arianto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com