Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Virus LSD Kian Mengganas, Puluhan Sapi di Desa Cepoko Sragen Terserang Hingga Benjol-Benjol, Satu Ekor Sampai Mati

Seperti inilah kondisi sapi yang terjangkit penyakit LSD / foto ilustrasi dok Joglosemarnews

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Wabah penyakit virus LSD (Lumpy Skin Disease) yang menjangkiti hewan ternak sapi di Sragen makin mengganas.

Selain di wilayah Gemolong, virus yang diduga disebarkan hewan sejenis lalat besar atau pethak itu juga merambah Desa Cepoko, Kecamatan Sumberlawang.

Tak main-main, puluhan sapi di desa ini juga dilaporkan tumbang terpapar LSD. Gejalanya pun hampir sama dengan sapi-sapi yang terserang di kecamatan lain.

Yakni tubuh sapi mengurus dan muncul benjolan-benjolan di sekujur tubuh sapi. Bahkan di desa ini, sudah ada satu ekor sapi yang sampai mati akibat terserang LSD.

“Sudah ada lebih dari 20 ekor sapi di desa kami yang kena virus LSD itu. Gejalanya ya sama, muncul benjolan-benjolan di sekujur tubuh. Lalu ada yang lumpuh,” papar Kades Cepoko, Ngadiman, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (17/1/2023).

Kades menguraikan serangan LSD itu menyebar begitu cepat. Dalam satu kandang, jika ada satu kena maka sapi lainnya di kandang yang sama tidak lama juga kena.

Bahkan laporan yang diterimanya, dari puluhan sapi yang terserang tersebut, sudah ada satu ekor yang akhirnya mati.

“Awalnya ya gejalanya muncul benjolan-benjolan hampir rata, nggak mau makan, lalu lemas, lumpuh lalu mati,” urainya.

Karena takut berdampak apa-apa, warga memilih mengubur sapi yang mati terserang LSD itu.

Ditanya apakah sudah ada penanganan dari dinas, Kades menyebut memang sudah ada penyuntikan.

Akan tetapi efeknya tak begitu signifikan meredam ganasnya serangan LSD yang terlanjur parah dan menyebar cepat.

Suntikan Vaksin

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sragen, Eka Rini Mumpuni Titi Lestari, tidak menampik akan adanya virus LSD yang tengah menyerang sapi di 20 kecamatan di Sragen.

“Penyakit LSD disebabkan oleh virus dan menyerang pada ternak besar yakni sapi, kalau di Sragen tersebar di 20 kecamatan total sampai saat ini 60 ekor terserang,” kata Eka Rini, Jumat (13/1/2023).

Hingga saat ini, pihaknya juga sudah melakukan penanganan dan tindakan langsung mengatasi virus ini, baik dengan sosialisasi dan pemberian suntik vaksin pada sejumlah sapi di beberapa wilayah.

“Kami memberikan sosialisasi dan pemahaman pada masyarakat tentang LSD ini dan apa yang harus dilakukan, kami juga sudah melakukan pengobatan pada hewan ternak yang terserang, ke depan kami juga akan melaksanakan vaksinasi,” ujarnya. Wardoyo

Exit mobile version