
SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Hujan deras yang terjadi intensif di Kota Solo, Kamis (16/2/2023) siang hingga petang hari, seakan menjadi petaka bagi sebagian warga.
Informasi dari PMI Kota Solo menyebutkan, tak kurang dari delapan kelurahan mengalami genangan air, sebagai dampak dari luapan Kali Sonto dan air hujan yang tak mampu tertampung melalui selokan yang ada.
Delapan kelurahan tersebut adalah Kelurahan Jagalan, Gandekan, Sudiroprajan, Pucangsawit, Semanggi, Joyosuran, Mojo dan Kelurahan Joyontakan.
Ketinggian genangan di delapan kelurahan tersebut bervariasi antara 30 – 150 cm, sehingga mengganggu aktivitas warga. Mereka juga khawatir jika hujan tak juga reda, genangan potensial semakin tinggi.
PMI Kota Solo pun menerjunkan tim evakuasi yang terdiri dari enam personel dengan perahu sebagai sarana untuk melakukan evakuasi.
Selain itu, tim Sibat di kelurahan-kelurahan terdampak juga membantu evakuasi warga dan barang berharga di masing-masing kelurahan.
Beberapa dapur umum juga didirikan, baik oleh tim PMI Kota Solo, Dapur Umum Sibat di Kelurahan Joyosuran, Dapur Umum Sibat Kelurahan Gandekan dan Dapur Umum Sibat Kelurahan Sudiroprajan.
Datang Begitu Cepat
Saat kejadian berlangsung, datangnya air begitu cepat sehingga membuat warga kalang kabut.
Agung Bramantyo, salah seorang warga dari RT 03 RW 15, Kelurahan Jagalan misalnya, sampai-sampai tak menyadari air sungai telah masuk dalam rumahnya.
“Tahu-tahu air masuk rumah, barang-barang ada di dalam kasur di bawah. Barang elektronik seperti kamera terendam rusak, motor juga sempat mlepek nggak bisa hidup,” tuturnya.
Dirinya mengatakan, untuk ketinggian air di depan rumahnya mencapai perut orang dewasa. Sedangkan di daerah lainnya bisa mencapai dada orang dewasa.
“Ya depan rumah sampai perut, tapi yang sana ke barat lebih tinggi lagi sampai dada orang dewasa,” ucapnya.
“Ini banjir dari kali Sonto. Karena hujan deras dan pintu air di Pucang sawit ditutup,” paparnya
Mau tak mau, malam ini Agung mengaku harus mengungsi ke tempat saudara karena rumahnya juga dimatikan lampu dari PLN.
“Ini terpaksa ngungsi ke tempat saudara, bingung mau tidur dimana. Di rumah juga dimatikan lampunya dari pihak PLN,” pungkasnya. Ando
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.














