JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Boyolali

Ekskavasi Situs Sarungga Dinyatakan Selesai, Tak Ditemukan Bangunan Kuno Lainnya

Kegiatan ekskavasi Situs Batu Tulis (prasasti) Sarungga di Dukuh Wonosegoro, Desa/Kecamatan Cepogo telah selesai. Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kegiatan ekskavasi Situs Batu Tulis (prasasti) Sarungga di Dukuh Wonosegoro, Desa/Kecamatan Cepogo telah selesai. Hasilnya, tidak ditemukan adanya bangunan kuno lainnya.

“Dari hasil ekskavasi ternyata tidak ada temuan bangunan lain di bawah prasasti,” kata Oddy Dasa Fitantro, pegiat Boyolali Heritage Society (BHS) kepada wartawan pada Kamis (2/2/2023).

Dijelaskan, karena tidak ada temuan bangunan kuno lainnya, maka bakal dibangun atap atau peneduh disana. Tujuannya, bangunan tersebut sebagai pelindung prasasti agar tidak rusak karena sinar matahari maupun dampak air hujan.

“Yang membangun nantinya tetap Disdikbud Boyolali,” lanjutnya.

Baca Juga :  Haduuuh Apa yang Terjadi? Separo Lebih Koperasi di Boyolali Tidak Aktif

Terkait tulisan pada prasasti, Ketua BHS, Kusworo mengungkapkan, prasasti tersebut bertuliskan, swa sti ?a ka wa r?? t? ta 8 2 3 jye ??a ma sa pa ñca mi ?u kla ha wa so k? la ni ki pa ta p? n ri ?a r? ?ga n? m?…

Jika diterjemahkan artinya adalah, “Selamat tahun ?aka yang telah lalu 823 pada bulan Jyesta tanggal 5 bagian bulan terang. Haryang (hari bersiklus 6), Wagai (hari bersiklus lima), Soma (hari bersiklus tujuh atau Senin), pada saat ini (terdapat) pertapaan di ?ar??ga (yang) hendaklah dinamai …”.

Penerjemahan melibatkan mahasiswa arkeologi UGM. Prasasti ditulis menggunakan aksara Jawa Kuno. Ada empat baris tulisan, sayangnya bait terakhir sudah tidak bisa dibaca,”

Baca Juga :  Bengkel Mobil di Desa Kebonan Karanggede Boyolali Terbakar di Siang Bolong

Terpisah, Kabid Kebudayaan Disdikbud Boyolali, Biyanto menjelaskan, pihaknya masih menunggu hasil kajian atas kegiatan ekskavasi yang telah dilakukan.

“Saat ini kami masih menunggu hasil kajian dari tim ekskavasi yang juga melibatkan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Disdikbud Boyolali melakukan kegiatan konservasi dimulai pada 27 Januari sampai selesai. Kegiatan penelitian dan penyelamatan ini melibatkan pihak ketiga dibawah koordinasi BPCB Jateng. Penelitian tersebut dilakukan dengan metode ekskavasi. Waskita

Bagi Halaman
  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com