Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Isu Penculikan Picu Kerusuhan di Papua, 9 Orang Tewas!

Massa membakar kios milik warga perantau di Kampung Lantipo, Distrik Wamena Kota, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis (23/2/2023) siang lantaran terprovokasi oleh isu penculikan anak / tribunnews

PAPUA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Gegara terprovokasi kasus yang diduga merupakan penculikan anak, kerusuhan pun pecah di Distrik Wamena Kota, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Kamis (23/2/2023).

Suasana mencekam, lantaran warga yang terprovokasi sampai melakukan pembakaran rumah, kejadian tersebut mengakibatkan sembilan orang mati sia-sia.

Kapolres Jayawijaya, AKBP Hesman S Napitupulu mengatakan, dari sembilan korban tewas, tujuh orang merupakan warga Papua, dan sisanya merupakan warga pendatang.

Selain korban jiwa, ada belasan orang lainnya menderita luka-luka akibat kerusuhan yang pecah pada Kamis (23/2/2023) siang itu.

“(Korban) yang Luka-luka kurang lebih 17 orang. Saya baru pulang dari rumah sakit untuk melihat jenazah dan warga yang luka-luka,” kata Napitupulu, dikutip dari Tribun-Papua.com, Kamis (23/2/2023).

Napitupulu melanjutkan penjelasannya, kerusuhan juga mengakibatkan kerugian materil. Meskipun demikian, kondisi mulai berangsur kondusif.

Aparat keamanan dari Polres Jayawijaya dan Kodim 1702 Jayawijaya masih berjaga.

Sebagian warga juga masih mengungsi di Kodim.

 

“Kondisi saat ini sudah mulai kondusif,” jelas Napitupulu.

 

Pemicu kerusuhan

Napitupulu kemudian membeberkan pemicu kemarahan massa.

“Awal permasalahan yaitu warga melihat ada kendaraan membawa anak kecil yang diduga sebagai penculikan,” katanya.

Baca juga:  Fakta-fakta Kerusuhan di Wamena, Kios Warga Perantau Dibakar, Ada Provokasi Isu Penculikan Anak

Napitupulu mengatakan, kepolisian sudah merespons dengan cepat dan mengajak menyelesaikan masalah itu di Polres, namun masyarakat tetap tidak terima.

Saat pihak aparat ingin kembali ke Polres guna melakukan pertemuan, warga tidak terima dan melakukan penyerangan terhadap aparat dan berujung pembakaran terhadap rumah warga.

Terakhir Napitupulu mengingatkan kepada masyarakat agar tidak mudah mempercayai informasi yang belum diketahui kebenarannya.

Exit mobile version