Beranda Daerah Solo Kirab Agung Tingalan Jumenengan Pakubuwono XIII Tetap Digelar Meski Hujan Deras, Gibran:...

Kirab Agung Tingalan Jumenengan Pakubuwono XIII Tetap Digelar Meski Hujan Deras, Gibran: Hujan Tapi Masih Meriah

Suasana  Kirab Agung Tingalan Jumenengan Pakubuwono XIII tetap digelar meski dalam kondisi hujan deras mengguyur / Foto: Ando

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Kirab agung tingalan jumenengan Pakubuwono XIII tetap digelar meski Kota Solo dalam kondisi hujan deras. Kirab yang rencana awalnya dimulai pada pukul 14.00 WIB baru digelar pada pukul 16.00 WIB  walaupun masih hujan.

Dari pantauan tampak drum band menjadi urutan pertama kirab, yang dilanjutkan dengan  rombongan Paskibraka dari SMK Kasatriyan.

Baru kemudian  disambung dengan  rombongan prajurit Keraton, menyusul kereta garuda kencana yang dinaiki Pakubuwono XIII dengan Permaisuri GKR Pakubuwono XIII, di belakangnya kereta garuda putra yang dinaiki Putra Mahkota KGPH Purboyo dengan Walikota Solo Gibran, dilanjutkan dengan kereta VVIP dan VIP beserta pangombyong.

Dimintai keterangan di tengah-ditengah kirab agung, Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka  menyebut meski hujan kirab masih berlangsung meriah.

“Kirabe apik, hujan tapi masih meriah. Banyak antusiasme warga, luar biasa.  Ini saya cuma numpang saja dengan gusti,” terangnya singkat.

Baca Juga :  Kalah dalam Pilkada Solo Versi Hitung Cepat: Teguh Prakosa Legawa, Minta Masyarakat Solo Kawal Masa Transisi

Seperti diketahui, rute kirab dimulai dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menuju Jalan  Pakoe Boewono. Lalu ke arah Gapura Gladag ke utara menuju Jalan  Jenderal Sudirman.

Setelah itu, rombongan kirab belok ke timur melalui Jalan Mayor Kusmanto,  belok ke selatan melalui Jalan  Kapten Mulyadi lalu ke  barat melalui Jalan  Veteran.

Setelah itu,  peserta kirab berbelok ke utara melalui Jalan  Yos Sudarso lalu  ke timur melalui Jalan  Brigjen Slamet Riyadi. Dan terakhir  belok ke selatan melalui Jalan Pakoe Boewono dan kembali ke Keraton Kasunanan Surakarta.

Di sepanjang rute kirab, dibagikan pula udik-udik (yang berisi uang receh) kepada warga yang menyaksikan.

Sementara itu, sebelumnya adik Pakubuwono XIII, KGPH Dipokusumo menjelaskan, kirab merupakan suatu cara komunikasi politik raja kepada masyarakat.

“Biasanya raja pertama kali harus berkomunikasi kepada masyarakat. Beliau sebagai raja menyampaikan inilah raja yang sedang bertahta,” jelasnya.

Baca Juga :  Relawan Tani Merdeka Optimistis Luthfi-Yasin Menang 60 % di Pilgub Jateng 2024

SISKS Pakubuwono XIII menjadi sosok inti dalam perhelatan kirab ini. Sedangkan yang lain hanya mengiringi sebagai bagian dari Keraton Kasunanan Surakarta.

“Kirab itu justru Sinuhun. Kita jadi pengiring pengombyong. Nanti menyebar udik-udik. Maknanya berbagi kepada masyarakat,” tandasnya. Ando