JOGLOSEMARNEWS.COM Umum

Mengenal Lebih Dekat PSHT, Salah Satu Organisasi Pencak Silat Terbesar di Indonesia yang Terbentuk pada 1922

Ribuan warga PSHT Cabang Sragen Pusat Madiun saat mengikuti prosesi sakral kirab tanah dan air dari 4 cabang yang akan dibawa ke Madiun untuk puncak peringatan satu abad PSHT di halaman Gedung Kartini dan DPRD Sragen, Senin (25/7/2022). Foto/Wardoyo
   

JOGLOSEMARNEWS.COM — Sebuah kecelakaan yang terjadi di jalan perkampungan Teguhjajar, Plumbungan, Karangmalang, Sragen, pada Kamis, (2/2/2023) dinihari menewaskan seorang pemuda bernama Kordiyanto (21).

Pemuda asal Karanganyar tersebut merupakan warga perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).

Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) merupakan sebuah organisasi pencak silat di Indonesia. Organisasi ini juga tergabung dan salah satu yang turut mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).

Saat ini, PSHT telah tersebar di berbagai penjuru Nusantara dengan cabang di 236 kabupaten/kota di Indonesia dan 10 komisariat di perguruan tinggi. Beberapa di antaranya berlokasi di luar negeri, seperti di Belanda, Hongkong, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Rusia, Prancis, dan Timor Leste.

Dilansir ukm.ugm.ac.id, pendirian PSHT berlangsung pada 1922 yang diinisiasi oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo. PSHT melaksanakan kongres pertama di Madiun pada 1948. oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo adalah seorang pejuang pergerakan nasional yang turut mengusir penjajah Belanda melalui pendirian perkumpulan bela diri pencak silat yang merupakan cikal bakal PSHT. Pada era perintisan, Ki Hadjar Hardjo Oetomo, pendiri Setia Hati Pencak Sport Club (SH PSC), cikal bakal SH Terate, memformat konsep latihan pencak silat sebagai basis pelatihan pemuda untuk melawan penjajah.

Sistem yang dianut SH PSC ini adalah sistem paguron (perguruan) dengan guru ditempatkan di tingkat tertinggi sebagai patron perguruan. Sistem pendidikan inilah yang menjadi cikal bakal Persaudaraan Setia Hati Terate. Pada 1942, salah seorang murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo, bernama Soeratno Sorengpati mengganti nama SH PSC menjadi Setia Hati Terate. Perubahan ini lalu disepakati saat kongres pertama yang diadakan di rumah Ki Hadjar Hardjo Oetomo di Madiun pada 1948.

PSHT juga mengubah diri dari sistem yang berbentuk perguruan menjadi sistem berbentuk persaudaraan untuk mendukung konsep demokratisasi organisasi, namun konsepsi dan tradisi sistem perguruan masih tetap dilanjutkan. Seiring berjalannya waktu, PSHT sudah beberapa kali mengalami perubahan kepemimpinan. Saat ini, PSHT dipimpin oleh Moerdjoko HW sejak 2021.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com