Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Ngeri!Daftar Bencana Wonogiri Dampak Cuaca Ekstrem yang Bikin Klebus

Cuaca ekstrem

Dampak cuaca ekstrem di Wonogiri. Foto : istimewa

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Berikut ini daftar bencana Wonogiri dampak cuaca ekstrem belakangan.

Sebagaimana diketahui hujan deras dengan durasi lama mengguyur kabupaten ujung tenggara Jateng.

Tidak hanya membuat klebus alias basah kuyup, hujan deras dengan durasi lama memicu terjadinya bencana hidrometeorologi berupa tanah longsor, banjir, retakan tanah, maupun pohon tumbang.

Nah berikut ini daftar bencana Wonogiri dampak cuaca ekstrem tersebut:

Di lokasi pertama, pohon tumbang dan longsor Tunggangan yang membuat jalan penghubung Kecamatan Tirtomoyo dan Kecamatan Jatiroto tutup total.

Kapolsek Tirtomoyo Iptu Utami menerangkan, jalan ditutup total. Pasalnya, longsor yang terjadi di kawasan Hutan Tunggangan tepatnya di Dusun Nglorok Desa Genengharjo Tirtomoyo tak bisa dilalui kendaraan.

Kapolsek Tirtomoyo Iptu Utami menuturkan, tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan longsor Tunggangan dan tumbangnya pohon itu terjadi. Diperkirakan, bencana itu terjadi sekitar pukul 04.00 WIB.

“Pohon yang tumbang, yang ukurannya besar ada tiga. Yang kecil ada beberapa dan tiang listrik doyong tiga,” kata Iptu Utami.

Sementara anah longsor itu menutupi badan jalan sepanjang 15 meter. Sementara itu timbunan tanah yang menutupi akses jalan diperkirakan sekitar 100 kubik.

Sekitar pukul 16.00 WIB, evakuasi sudah mulai membuahkan hasil. Kendaraan roda dua bisa melintas disana. Namun, pengendara tetap wajib waspada jika cuaca buruk.

Camat Tirtomoyo Dwi Martanto Yuniarso mengatakan penanganan dilakukan leh sejumlah pihak. Mulai dari TNI/Polri, BPBD, PLN, Perhutani dan lainnya.

Sementara itu, pohon tumbang dikabarkan juga terjadi di Jalan Lingkar Kota (JLK). Arus lalu lintas juga sempat tersendat.

“Sudah dilakukan penanganan. Aman, tidak ada korban jiwa,” tandas Kepala Dinas Perhubungan atau Kepala Dishub Wonogiri Waluyo.

Sementara itu Jalan raya Nguntoronadi-Tirtomoyo tergenang banjir Karangturi karena luapan Sungai Wiroko. Dampaknya, jalan itu ditutup sementara.

Salah satu perangkat Desa Kulurejo Kecamatan Nguntoronadi Dwi Susanto mengatakan jalan raya yang menghubungkan dua kecamatan itu ditutup pada Rabu pagi. Diketahui, luapan Sungai Wiroko terjadi di dan Desa Kulurejo dan Desa Bulurejo Kecamatan Nguntoronadi.

“Ini dampak hujan deras. Kemarin (Selasa 14/2) sore masih buka tutup jalan. Pagi ini tutup total karena genangannya cukup tinggi,” kata Dwi.

Dia menerangkan, jalan yang ditutup menghubungkan Kecamatam Tirtomoyo dengan Kecamatan Nguntoronadi. Jalan yang ditutup berada di wilayah Desa Kulurejo.

Menurut Dwi, ketinggian air di jalan raya yang ditutup pada Rabu pagi bervariasi. Bahkan, ketinggian air mencapai 80 sentimeter hingga sato meter. Panjang badan jalan yang tergenang sekitar 25 meter.

“Kendaraan dialihkan sementara lewat jalan alternatif di Dusun Mendungan,” beber Dwi.

Dwi menambahkan, di jalan alternatif itu juga ada yang mulai ambles. Alhasil, kendaraan berat sepertu truk tak bisa melewatinya.

Lebih jauh, jalan raya di Desa Bulurejo yang menghubungkan Kecamatan Nguntoronadi dan Kecamatan Baturetno dikabarkan juga terdampak luapan Sungai Wiroko. Meski begitu, masih bisa dilewati kendaraan.

Kendaraan yang melintas juga diharapkan lebih hati-hati. Pasalnya, ketinggian air mencapai setengah meter. Pada Rabu siang, banjir berangsur surut dan jalan bisa kembali dilewati.

Dari informasi yang dihimpun, enam rumah di Desa Bulurejo dan satu rumah di Desa Kulurejo terdampak luapan Sungai Wiroko. Penghuni juga diungsikan ke rumah saudaranya.

“Ini selain karena hujan deras, juga karena sedimentasi Sungai Wiroko. Memang ada lahan yang digunakan pertanian, jadi aliran sungai menyempit,” ujar Dwi.

Di Desa Padarangin Kecamatan Slogohimo, longsor terjadi di sejumlah titik. Salah satunya, longsor menimpa rumah warga di Dusun Geneng RT 04 RW 01. Rumah itu roboh dan rata dengan tanah akibat kejadian itu.

“Rumah itu sudah tidak dihuni, bekas rumah. Tidak ada korban jiwa. Kemungkinan terjadi tadi malam,” tegas Kades Padarangin Nyono.

Selain itu, tanah longsor juga terjadi di Dusun Tumpang RT 01 RW 06. Longsor menimpa kandang dan dua rumah warga.

“Ada sapinya dua yang terbawa (longsor). Satu sudah ketemu masih hidup, dan satu lagi sampai siang ini belum ditemukan,” sebut Kades Padarangin Nyono.

Sementara itu Camat Slogohimo Agus Pramono mengatakan berdasarkan datanya terdapat sejumlah titik lain yang longsor. Data sementara, di Desa Padarangin tercatat delapan titik longsor.

Sementara itu, di Kelurahan Karang, sembilan titik longsor dilaporkan. Lalu di Desa Tunggur tercatat tujuh titik kejadian tanah longsor. Di Desa Setren, longsor juga terjadi di tujuh titik.

“Tidak ada korban jiwa. Di Desa Sokoboyo infonya juga ada, kami mengkofirmasinya terlebih dahulu,” tutur Camat Slogohimo Agus Pramono.

Di Kecamatan Bulukerto, bencana terjadi di berbagai titik. Kasi Tapem Kecamatan Bulukerto, Suparjo mengatakan bencana terjadi di sejumlah desa.

“Di Desa Conto, sejak Jumat sampai hari ini ada 14 titik longsor. Satu titik rawan longsor di sebelah selatan objek wisata Gua Resi, KK 3 mengungsi,” kata Suparjo.

Suparjo menambahkan, di Desa Geneng sejak Jumat sampai hari ini terdapat 15 titik longsor. Sementara di Desa Sugihan terdata tiga titik longsor.

Selain itu, juga terdapat sejunlah titik longsor di beberapa desa lainnya. Yang jelas, Suparjo memastikan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa itu

Sementara itu, longsor juga terjadi di Kecamatan Purwantoro. Tanah longsor menimpa dapur rumah warga di Dusun Jajar Desa Talesan pada Rabu dini hari.

“Dampak hujan deras. Tebing di belakang rumah kemudian longsor mengenai dapur rumah,” kata Kasubsi Penmas Humas Polres Wonogiri Aiptu Iwan Sumarsono mewakili Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah.

Kasubsi Penmas Humas Polres Wonogiri Aiptu Iwan Sumarsono menambahkan, longsor juga menimpa rumah warga di Dusun Duren RT 01 RW 06 Desa Sumber Kecamatan Purwantoro. Tebing di samping rumah warga longsor dan menimpa ruang tamu rumah.

Sementara di Dusun Duren RT 05 RW 06 Desa Sumber, longsor juga mengenai tembok dapur rumah warga. Longsor juga dilaporkan sempat menutup badan jalan di Desa Bakalan.

Penanganan juga langsung dilakukan tim gabungan pada Rabu pagi.” Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut,” tandas Kasubsi Penmas Humas Polres Wonogiri Aiptu Iwan Sumarsono.

Sementara itu, Camat Kismantoro Sularto menerangkan adanya longsor yang terjadi di wilayah Desa Jeruk, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan. Longsoran tanah itu bergerak ke arah Dusun Gupakan Desa Pucung.

“Tapi tidak mengenai rumah warga, kena kebun,” kata Camat Kismantoro Sularto.

Camat Kismantoro Sularto memastikan, tidak ada korban jiwa akibat longsoran tanah itu. Hanya saja, ada jembatan antar dusun yang tertimbun lumpur dan sudah dibersihkan.

“Tadi malam juga ada pohon tumbang di jalan menuju Pacitan. Tapi sudah dibersihkan. Ada juga bahu jalan yang ambles menimpa rumah warga. Jalan hilang separuh dan sudah diberi tanda pengaman jalan. Tinggal satu lajur,” papar Camat Kismantoro Sularto.

Sementara itu, tanah longsor dan retakan tanah terjadi di Dusun Gupakan Desa Pucung Kecamatan Kismantoro. Ratusan jiwa termasuk balita, anak-anak dan lansia mengungsi.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Teguh Setiyono mengatakan longsor dan retakan tanah itu muncul usai wilayah tersebut diguyur hujan deras semalaman. Tanah longsor yang terbawa aliran sungai kemudian nampak seperti banjir lumpur.

“Ada retakan tanah di beberapa tempat. Warga kemudian diungsikan,” cakap Teguh Setiyono .

Diketahui, sebagian warga RT 02 RW 06 Dusun Gupakan dan semua warga RT 01 RW 07 Dusun Pucung mengungsi. Ada 80 KK yang terdiri dari 210 jiwa yang mengungsi.

Diantaranya termasuk 10 lansia, 10 balita dan 25 anak-anak. Mereka mengungsi di SDN 2 Pucung.

“Tadi kami melaporkan hal tersebut ke Pak Bupati. Dan beliau memutuskan untuk melakukan pengecekan,” ujar Teguh Setiyono.

Teguh Setiyono menuturkan, saat pihaknya terjun ke lokasi bersama bupati, BPBD membawa satu rit logistik untuk pengungsi. Logistik itu diantaranya adalah selimut, terpal, susu, alat mandi, pakaian hingga alat sekolah. Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri turut mengirimkan mobil dapur umum.

Teguh Setiyono menuturkan, berdasarkan rapat yang dipimpin bupati di lokasi bersamapihak terkait, maka diputuskan para pengungsi bermalam di SDN 2 Pucung guna menghindari kejadian yang tak diinginkan.

“Kebutuhan dasar sudah siap. Petugas juga siap, logistik bisa untuk tiga hari,” jelas Teguh Setiyono.

Menurut Teguh Setiyono, Bupati Jekek memberikan arahan agar masyarakat tetap tenang. Pemerintah juga telah hadir di lokasi masyarakat. Masyarakat juga diminta untuk mengikuti petunjuk pemerintah.

“Kan perlu diantisipasi kalau terjadi longsor. Pemerintah siap memfasilitasi. Masyarakat tadi akhirnya tenang,” terang Teguh Setiyono.

Lalu bagaimana langkah penanganan retakan tanah di Dusun Gupakan? Teguh Setiyono mengatakan retakan tanah masih dicermati perkembangannya oleh relawan. Sementara ini, masih belum bisa ditangani karena kemiringan tebing.

Kendala yang dihadapi, stok logistik BPBD juga menipis. Namun, menurut Teguh Setiyono, Bupati Jekek telah memberikan petunjuk agar mengajukan kebutuhan logistik lewat belanja tidak terduga (BTT).

“Segera kita ajukan. Kami juga koordinasi dengan BPBD Provinsi terkait bantuan logistik, segera kita ambil,” sebut Teguh Setiyono.

Pihaknya meminta masyarakat untuk waspada dengan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi. Apalagi, belakangan ini hujan deras dengan durasi lama terjadi di berbagai wilayah Wonogiri. Masyarakat di wilayah rawan bencana diminta untuk meningkatkan kewaspadaan. Aris Arianto

Exit mobile version