Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Pedagang Mie & Bakso di Perantauan Galang Iuran untuk Korban Banjir Solo, Sehari Terkumpul Rp 15 Juta

Pedagang mie dan bakso asal Soloraya yang telah pulang merantau menyiapkan paket Sembako untuk warga terdampak banjir di Kota Solo / Foto: Ando

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Para pedagang rantau yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Mie & Bakso  (Papmiso) Indonesia memberikan bantuan 150 paket sembako yang terdiri dari 5 kg beras, minyak, gula, teh, mie instan, dan kopi kepada warga terdampak banjir yang ada di Solo.

Bantuan itu diserahkan secara simbolis ke staf penanggulangan bencana PMI Surakarta yang kemudian langsung didistribusikan ke Kantor Kecamatan Jebres yang nantinya akan disalurkan ke warga terdampak.

“Bantuan ini akan kami serahkan ke Kampung Gulon, di antaranya di RW 19, 20. Kita mampir di kecamatan dulu, nanti biar pak RW yang mengkondisikan. Karena di situ naiknya air paling belakangan. Kejadian banjir kan Kamis sore, tapi disitu sekitar jam 12, Jumat dini hari baru naik. Tapi surutnya bareng, udah surut,” terang Jumadi staf penanggulangan bencana PMI Kota Solo, ditemui Senin (20/2/2023).

Adapun sudah sejak Sabtu (18/02/2023)  siang pengungsian kosong karena para pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing. Namun pihak PMI akan tetap terus bersiaga dikarenakan cuaca yang masih belum menentu.

“Kalau siaga tetap, cuma debit air Bengawan Solo sudah normal. Kemungkinan kecil untuk banjir, namun kita sudah ready jika ada kejadian. Semua logistik masih, siap melakukan layanan darurat,” tandasnya.

 

Sementara itu Lasimin, bendahara umum Papmiso Indonesia mengaku merasa terketuk hatinya melihat kejadian banjir di Solo.

“Saya terketuk hati, biasanya kita bantu, kita peduli di wilayah lain. Sekarang di kampung halaman kita sendiri ya khususnya di Soloraya kita prihatin sekali. Kepada masyarakat Soloraya sekitarnya yang saat ini kena musibah mudah mudahan selalu diberikan ketabahan kekuatan,” katanya.

Lasimin menyebut biasanya pihaknya menyiapkan bakso siap saji untuk korban bencana. Namun dikarenakan peralatannya masih ada di perantauan maka tidak bisa menyajikan bakso.

“Memang biasanya kita ngasih bakso siap saji tapi kita mohon maaf berhubung kita kondisi di kampung. Karena peralatan dan kita dagangnya di perantauan. Jadi mohon maaf kita tidak bisa menyajikan bakso. Ini kita iuran, sama pedagang mie dan bakso dari perantauan yang kebetulan pulang kampung,” jelasnya.

Mengejutkannya hanya dalam waktu sehari paguyuban tersebut berhasil menggalang dana sebesar Rp 15 juta.

“Kalau masing-masing pedagang iuran bebas, masing-masing wilayah kita list. Ada yang ngasih Rp 500.000, Rp 200.000, ada pula yang Rp 100.000. Kemarin pengumpulan baru sehari, kita berhasil menggalang dana sekitar Rp 15 juta,” tandasnya.  Ando

Exit mobile version