Untuk jaminan memang, ia melihat, nama Khofifah yang merupakan Gubernur Jatim bisa jadi yang terdepan.
Tapi, ia mengingatkan, bagi Anies siapapun tokoh NU yang bisa dirangkul akan memberikan dampak yang sangat signifikan.
Baik Said Aqil Siradj, Yahya Cholil Staquf, Khofifah, bahkan Yenny Wahid semua akan memberi kontribusi suara besar.
“Koalisi Perubahan ini rawan, jika satu parpol mundur, maka buyar semua. Sampai saat ini mereka belum pernah deklarasi secara bersama-sama dengan masing-masing ketua umum,” kata Sholeh.
Ada Koalisi Perubahan yang terdiri dari Nasdem, Demokrat, PKS dan akan mengusung Anies Baswedan dan AHY.
Lalu, Koalisi Indonesia Bersatu Plus yang terdiri dari PDIP, Golkar, PAN dan PPP yang akan mengusung Ganjar Pranowo dan Erick Thohir.
Kemudian, ada Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang terdiri dari Gerindra dan PKB yang akan mengusung Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar.
“Maka, pilpres berlangsung dua putaran dengan kemungkinan pemenang adalah Ganjar-Erick,” kata Sholeh, Jumat (3/2/2023).
Ia merasa, ini bisa berubah jika pasangan berubah, terutama jika Anies mampu menggandeng tokoh NU untuk cawapres. Sebab, kekuatan Anies di poros Islam kanan dan moderat akan mendapat tambahan dari poros Islam tradisional berbasis NU. Novida Rahmawati
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com