JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bulan Ramadhan selalu menjadi bulan yang dinantikan oleh umat muslim karena menyimpan banyak berkah dan keutamaan di dalamnya.
Nah, tanpa kita sadari, Puasa Ramadhan tahun 2023 juga tinggal menghitung hari, lho!
Seperti diketahui bahwa puasa Ramadhan wajib hukumnya bagi seluruh umat muslim di dunia. Lalu bagaimana hukum berpuasa bagi ibu menyusui? Apa yang harus dilakukan agar ibu menyusui tetap aman ketika berpuasa? Simak penjelasannya berikut ini.
Pada dasarnya, ibu yang sedang menyusui diperbolehkan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan.
Ibu menyusui tidak disarankan untuk berpuasa jika memiliki bayi yang baru lahir hingga berusia di bawah 6 bulan yang masih membutuhkan ASI eksklusif. Sebab, kondisi ini bisa memengaruhi kondisi dan perkembangan si buah hati yang masih menjadikan ASI sebagai satu-satunya asupan nutrisi.
Sebaliknya, ibu menyusui baru disarankan untuk berpuasa apabila bayi sudah berumur di atas 6 bulan. Sebab si buah hati sudah bisa mendapatkan asupan tambahan dari proses MPASI.
Hal ini selaras dengan pernyataan yang disampaikan oleh Dokter Speasialis Anak dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sebagaimana dikutip dari Republika.co.id.
Mereka menilai bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan sebelum ibu menyusui memutuskan untuk melakukan puasa Ramadhan.
Dr. Melanie Yudiana Iskandar menyarankan, agar ibu menyusui tidak berpuasa saat bulan Ramadhan jika bayi masih berusia di bawah 6 bulan karena masih dalam masa ASI eksklusif.
“Kalau dia bayi ASI eksklusif, masih di bawah 6 bulan dan belum makan, masih sangat tergantung sama ibunya untuk susunya dan nutrisinya. Saya tidak menyarankan untuk berpuasa,” kata Melanie.
Melani menambahkan bahwa ibu bisa mencoba berpuasa jika usia bayi sudah di atas 6 bulan dan sudah mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI). Melanie juga mengingatkan jika bayi berusia 6 bulan sampai 12 bulan masih membutuhkan ASI dalam jumlah yang banyak.
Lebih lanjut, dihubungi secara terpisah, Dr. Jeanne Roos Tikoalu mengungkapkan bahwa ibu yang menyusui tetap bisa melaksanakan puasa saat bulan Ramadhan karena produksi air susu ibu (ASI) tidak bergantung pada banyak-sedikitnya makanan yang dikonsumsinya.
“Produksi ASI bukan bergantung dari banyak seidkitnya ibu makan. Perlu diketahui filosofi bagaimana mempertahankan produksi ASI agar tetap terjaga,” ujar Jeanne, dikutip Sabtu (18/2/2023).
Meskipun banyak-sedikit makanan tidak mempengaruhi produksi ASI, namun kualitas ASI bisa dipengaruhi oleh makanan-makanan yang dikonsumsi oleh sang ibu.
Jeanne kemudian menyarankan agar ibu menyusui yang memutuskan untuk berpuasa selama bulan Ramadhan agar tetap menjaga asupan gizinya supaya tidak mempengaruhi kualitas ASI-nya.
“Kualitas ASI bisa tergantung dari konsumsi makanan ibu sehingga disarankan walaupun ibu berpuasa tetap usahakan makan yang beraneka ragam jenis dan rasanya. Kalau perlu ibu bisa minum vitamin mineral,” tutur Jeanne.
Menurut Jeanne, supaya produksi ASI tetap terjaga, ibu menyusui sebaiknya rutin mengeluarkan ASI dari payudara, baik dengan menyusui bayi secara langsung maupun dengan bantuan pompa ASI. Wahyu Fajar Lestari