JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Sebut Investasi Indonesia Keren, Faisal Basri: Jangan Terlalu Percaya Klaim Bahlil

Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk "Menemukan Jalan Subsidi BBM Tepat Sasaran" di Gedung Tempo, Jakarta pada Selasa (30/8/2022) / tempo.co
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ekonom senior Universitas Indonesia, Faisal Basri mengakui bahwa investasi Indonesia cukup keren.

“Investasi kita ini keren, hanya Cina yang investasinya lebih tinggi daripada Indonesia. Selebihnya, di Asia, kita tertinggi,” ucap Faisal Basri dalam diskusi online Membaca Arah Ekonomi Indonesia Tahun 2023?, Selasa (31/1/2023) malam.

Ia mencontohkan, di sektor pariwisata misalnya, kedatangan turis meningkat di angka 4,6 juta. Meskipun, angka itu masih jauh dari sebelum pandemi Covid-19 yang berada di angka 6 juta, namun capaian itu sudah bagus.

Yang menjadi masalah, kata Faisal, adalah masih tingginya korupsi di Tanah Air. Hal tersebut terlihat dari skor Indeks Persepsi Korupsi Indonesia yang turun lagi.

“Jadi, untuk menghasilkan segala sesuatu itu dibutuhkan tambahan modal 50 persen lebih besar dari rezim-rezim sebelumnya. Ini yang harusnya di Omnibus-kan,” kata Faisal.

Pada bagian lain, Faisal meminta agar masyarakat tak terlalu percaya dengan klaim yang disampaikan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Menrutnya, pernyataan Bahlil soal target dan realisasi investasi sering keliru.

Baca Juga :  Tak Ingin Partai Ka’bah Hilang Karena Operasi Politik Jokowi, Ini yang Dilakukan PDIP

“Investasi itu bukan Rp 1.200 triliun. Jadi, yang sering ngawur saya lihat salah satu menteri adalah menteri investasi. Dia bilang Rp 1.200 triliun, mencapai target investasi di Indonesia,” katanya.

Faisal menyebutkan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sering kali mengklaim telah mencapai target realisasi investasi sepanjang 2022 yang melampaui angka Rp 1.200 triliun. Padahal, realisasi penanaman modal di Tanah Air secara keseluruhan mencapai Rp 5.000 triliun.

“Sehingga Rp 1.200 triliun yang diklaim Menteri Investasi hanya seperlima dari total keseluruhan,” kata Bahlil.

“Jadi, dia bukan ngurusin investasi secara keseluruhan, (tapi) investasi yang lewat BKPM saja. Padahal, sebagian besar investasi itu tidak lewat BKPM. Jadi, jangan terlalu percaya sama omongan Bahlil,” ungkap Faisal.

Diketahui, Bahlil sebelumnya mengumumkan data realisasi investasi sepanjang 2022 sebesar Rp 1.207,2 triliun. Angka tersebut melampaui 100,6 persen dari target yang ditentukan sebesar Rp 1.200 triliun.

Baca Juga :  Pengamat: Manuver NasDem Fokus untuk Selamatkan Partai, PKB tinggal Tunggu Waktu

Capaian tersebut meningkat 34 persen dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2021 dan berhasil menyerap 1.305.001 tenaga kerja Indonesia (TKI).

“Kami memang target seperti itu 1,3 juta (TKI) dari (investasi) Rp 1.2000 triliun. Tapi ada 7 juta lebih dari UMKM, jadi tercapai,” ujar Bahlil saat ditemui awak media usai konferensi pers di kantor BKPM, Jakarta Selatan pada Selasa (24/1/2023).

Ia menjelaskan nilai realisasi investasi pada 2022 adalah terbesar sepanjang sejarah. Ia menjelaskan target realisasi investasi dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) sebetulnya sekitar Rp 968 triliun, namun Presiden Joko Widodo alias Jokowi memberi target Rp 1.200 triliun.

Lebih lanjut, Bahlil menjelaskan besarnya kontribusi Penanaman Modal Asing (PMA) pada triwulan keempat 2022 sebesar Rp 175,2 triliun atau 55,6 persen melebihi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), yaitu Rp 139,6 triliun atau 44,4 persen dari total capaian realisasi investasi.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com