BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Warga memprotes pembangunan proyek gudang supermarket di Dukuh Ngangkruk, Desa Winong, Kecamatan Boyolali. Proyek dinilai merugikan warga, bahkan menutup jalan desa atau dikenal dengan Jalan Londo.
Selama ini, Jalan Londo digunakan warga untuk akses ke masjid, ladang, maupun pabrik kayu. Sayangnya, jalan tersebut sudah tak berbentuk. Jalan sudah tak terlihat karena sudah diurug tanah proyek.
“Sudah berkali-kali, kami layangkan protes pada pelaksana proyek maupun pemerintah desa setempat. Namun, belum menerima kejelasan,” ujar Subagyo, salah satu warga.
Ditemui wartawan di lokasi proyek, Selasa (21/2/2022), dia mengaku memiliki kebun yang berada tepat di utara proyek. Kebun miliknya berbatasan dengan Jalan Londo selebar empat meter. Namun ternyata ruas jalan tersebut sudah ditutup untuk proyek.
“Kendaraan pabrik disitu juga lewat Jalan Londo. Tapi kini jalan sudah ditutup tanah urug.”
Jalan Londo tersebut melintang dari barat menuju timur sampai pabrik kayu. Baru berbelok ke selatan mengitari pabrik. Jalan di sisi barat masih terlihat. Namun, terputus oleh pembuatan selokan proyek dengan lebar sekitar dua meter.
“Jalan di timur selokan sudah tak terlihat lagi. Bahkan jalan yang melintang di barat pabrik kayu berubah menjadi selokan yang belum jadi 100 persen,” ujarnya.
Ditambahkan, proyek pembangunan tersebut sudah berjalan sekitar lima bulan. Sedang hilangnya jalan desa tersebut sudah berlangsung dua bulan. Dampaknya, warga desa di timur pabrik kayu kesulitan mengakses jalan untuk ke masjid.
Begitu pula warga yang memiliki ladang di selatan proyek. Jika memutar ke jalan raya juga berisiko, jarena masuk jalur cepat. Warga menuntut agar akses jalan bisa dihidupkan kembali seperti semula.
Permasalahannya, dirinya tak diundang saat sosialisasi. Padahal dia memiliki kebun yang akses jalannya lewat Jalan Londo. Belum lagi kebun miliknya kena limpahan air hujan karena tak dibuatkan akses pembuangan air hujan.
“Saya minta akses jalan dihidupkan kembali. Karena ini jalan desa, disertifikat juga sudah ada. Tergambar jalannya.”
Keluhan juga disampaikan Muhsin, warga lainnya. Dia bahkan memperlihatkan sertifikat tanahnya. Sesuai gambar denah, terdapat jalan desa di sisi selatan dan timur rumahnya. Sayangnya, akses jalan tersebut sudah terputus.
Ditemui terpisah, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Boyolali, Insan Adi Asmono, mengakui telah menerima laporan terkait proyek tersebut. Bahkan, pihaknya akan cek langsung ke lapangan. “Pengecekan melibatkan jajaran terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) serta Satpol PP.” Waskita