“Setelah terkonfirmasi meninggal, kami langsung menghubungi pihak keluarga almarhum UA. Kami ikut mengantarkan jenazah almarhum ke rumah duka di Demak, sekaligus memberikan santunan kematian,” ungkap Faris
Faris menegaskan, pihak UMY sudah mempersiapkan langkah preventif agar tidak terjadi kembali kejadian yang serupa.
Berdasarkan gejala-gejala yang dialami oleh UA, dan mengingat akan ada kemungkinan penularan, UMY pun melakukan screening TBC kepada seluruh dosen, staf dan mahasiswa.
“Dan keseluruhan data hasil screening ini akan terintegrasi dengan data di Dinas Kesehatan Provinsi DIY,” jelasnya.
Yang lebih utama, lanjut Faris, adalah melakukan tracing kepada mahasiswa yang pernah kontak erat dengan almarhum.
Hasil tracing yang dilakukan kampus, terdapat 16 mahasiswa yang sempat melakukan kontak langsung dengan almarhum UA.
“Seluruhnya sudah selesai diidentifikasi, dan sudah diminta untuk beristirahat di rumah sambil kami pantau kondisi kesehatan mereka hingga dua minggu ke depan,” imbuhnya.
Ia menekankan, bahwa sejauh ini tidak ada gejala apapun yang dialami oleh 16 mahasiswa tersebut.
Faris pun menyampaikan bahwa setelah dua minggu pemantauan dan tidak ditemukan gejala apapun, mereka dapat kembali mengikuti perkuliahan secara normal.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com