SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menolak pemberian penghargaan “Parasamya Anugraha Dharma Bhakti Upa Sarwasadha” kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali.
Penghargaan tersebut rencananya akan diberikan pada saat Dies Natalis ke-47 UNS pada Sabtu (11/3/2023) mendatang.
Presiden BEM UNS, Hilmi Ash Shidiqi mengatakan ada beberapa poin yang membuat BEM UNS merasa keberatan dan menolak pemberian penghargaan tersebut.
Menurut Hilmi, alasan yang pertama karena tidak adanya parameter yang jelas dalam pemberian penghargaan tersebut.
“Tidak cukupnya prestasi Zainudin Amali yang berkaitan dengan pengembangan kemasyarakatan dan kemanusiaan di bidang keolahragaan nasional Indonesia,” terangnya melalui keterangan tertulis yang diperoleh.
Hilmi menyebut Hal tersebut didasari atas kecenderungan Menpora dalam mengelola sebagian cabang olahraga saja dan kelalaiannya atas peraturan anti doping dunia.
“Berimplikasi terdapatnya unsur politis atas pemberian penghargaan ‘Parasamya Anugraha Dharma Bhakti Upa Sarwasadha’ kepada Zainudin Amali oleh Universitas Sebelas Maret,” imbuhnya.
Dirinya juga menyoroti mengenai tragedi kemanusiaan di Kanjuruhan. Zainudin Amali dinilai secara terbuka telah memberikan pernyataan bahwa suporter merupakan aktor yang bersalah tanpa memperhatikan keterlibatan aparat dalam tragedi kemanusiaan tersebut.
“Beliau selaku Menteri Pemuda dan Olahraga sampai saat ini belum sepenuhnya menggunakan otoritasnya untuk menuntaskan tanggung jawabnya atas tragedi kemanusiaan di Kanjuruhan,” katanya.
Bukannya menyelesaikan masalah, Zainudin malah mengundurkan diri dari jabatan Menpora dan mengambil jabatan sebagai wakil ketua PSSI.
“Potensi nama baik Universitas Sebelas Maret akan dipertaruhkan jika publik mengetahui bahwa kampus memberikan penghargaan ‘Parasamya Anugraha Dharma Bhakti Upa Sarwasadha’ sebagai kepeloporan atas pengembangan kemasyarakatan dan kemanusiaan di bidang keolahragaan,” tandasnya.
Sebelumnya, Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho menyebut Dies Natalis pada tahun ini akan mengusung tema Akselerasi Sumber Daya Kreatif dan Inovatif dalam Menghadapi Krisis Global Melalui Kebersamaan Menuju Indonesia Emas.
“Untuk kegiatan seremonial, meliputi upacara peringatan Dies Natalis ke-47 UNS akan berlangsung pada 10 Maret, yang dilanjutkan dengan penanaman pohon guru besar dan ziarah ke makam mantan Rektor UNS. Puncak kegiatan Dies Natalis ke-47 digelar pada tanggal 11 Maret 2023 dengan agenda Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-47, dan Penganugerahan UNS Award kepada Menpora RI,” terang Jamal. Ando