Pada panen kali ini, dia hanya bisa menyelamatkan kurang dari dua kuintal. Lantaran lainnya membusuk dan tidak bisa dijual. Padahal saat normal, dia bisa mendapatkan sedikitnya lima kuintal bunga kol.
Camat Selo, Cahyo Wiratno mengungkapkan, ada tiga desa terdampak abu vulkanik. Yakni, Desa Tlogolele, Klakah dan Jrakah, Kecamatan Selo. Ketiga desa tersebut masih diguyur hujan abu hingga Kamis pagi (16/3/2023).
Lantaran aktivitas awan panas guguran (APG) masih terjadi. Selama ini dampak paling terasa di sektor pertanian Tlogolele dan Klakah. Bahkan, Tlogolele menjadi penyuplai cabai terbesar di wilayah Jateng-Jogjakarta.
“Hari ini hujan abu masih turun meski sedikit-sedikit. Mudah- mudahan ini yang terakhir. Kami harap ada bantuan hujan buatan agar abu bersih,” harapnya.
Terpisah, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Setda Boyolali, Insan Adi Asmono mengatakan luas lahan terdampak mencapai 818,81 hektare.
Rinciannya, di Desa Jrakah 280,55 hektare, Desa Klakah 311,39 hektare dan Tlogolele 226,9 hektare. “Lahan pertanian tersebut ditanami sayuran seperti brokoli, bunga kol, cabai, labu siam, tomat, buncis dan aneka sawi.” Waskita
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com