Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Fenomena Puluhan Ekor Ayam Mati Mendadak di Desa Gading Tanon Sragen, Warga Takut Menular ke Manusia

Fenomena Puluhan Ekor Ayam Mati Mendadak di Desa Gading Tanon Sragen | Huri Yanto / Joglosemarnews.com

Fenomena Puluhan Ekor Ayam Mati Mendadak di Desa Gading Tanon Sragen | Huri Yanto / Joglosemarnews.com

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Terjadi fenomena puluhan ekor ayam kampung milik warga dukuh Karang, Desa Gading, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah dikabarkan banyak yang mati mendadak.

Kabar ayam mati mendadak milik warga tersebut dibenarkan oleh Parno (35), salah satu warga Dukuh Karang Rt 04, Gading, Tanon, Sragen.

Menurut Parno, kejadian ayam mati mendadak di wilayah karang tersebut sudah seminggu ini.

“Iya benar banyak ayam warga mati mendadak, kejadian ini merata di kampung sini, ayam sore kondisi masih hidup, tapi paginya ayam banyak yang mati di kandang,” kata Parno dihungi melalui telpon, Selasa (7/3/2023).

Menurut keterangan Kasno, kejadian ini sangat merugikan warga dan warga juga was was akan penyakit yang menyerang ke puluhan ekor ayam tersebut.

“Iya was was mas, takut ya penyakit atau virus yang menyerang ayam tersebut bisa menular ke manusia, soalnya ini yang mati merata, semua ayam kampung milik warga banyak yang mati dan terpaksa yang masih hidup dijual murah ke pasar,” bebernya.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , ayam milik warga yang mati tiba-tiba dan misterius tersebut yakni milik mbah Paniyem Dukuh Karang Rt 01, mbah Dirjo Rt 01, bue Anas Rt 01, Giman tempe dan mbah Kasinah Rt 04 dengan total 20 ekor ayam yang mati, Parno Rt 04 total 14 ekor, Hardi (gedol) Rt 04 total 10 ekor dan masih banyak lainnya.

Sementara itu, hal senada juga disampaikan mbah Parni (60) warga Karang Rt 01, menurutnya fenomena banyak ayam mati mendadak sudah menjadi bencana tahunan.

“Sebelum sebelumya juga seperti ini, bahkan hampir setiap tahun terjadi wabah ayam mati secara mendadak kayak gini, sore dimasukan kandang paginya udah mati kaku di dalam kandang,” ujarnya.

Hingga kabar ini diturunkan belum ada tindakan maupun penanganan dari dinas terkait, warga berharap ada bantuan penyemprotan atau pengobatan di lingkungan warga, agar penyakit atau virus yang menyerang pada unggas tersebut tidak menular ke manusia.

Huri Yanto

Exit mobile version