JAKARA, JOGLOSWEMARNEWS.COM – Benarkah anggapan bahwa musik bisa mempengaruhi kecerdasan terhadap anak? Setidaknya, musik pun dapat digunakan sebagai alat terapi bagi anak.
Mengutip Medical News Today, musik mempengaruhi otak yang sangat kompleks. Segala unsur musik, baik itu nada, tempo dan melodi, akan diproses di sisi otak yang berbeda.
Misalnya, ritme diproses di otak kecil, nada dipahami sebagain kecil lobus temporal kanan. Bagian nucleus accumbens menghasilkan kesenangan atau mempengaruhi suasana hati, seperti merinding saat mendengarkan musik yang kuat.
Manfaat terapi musik
Sebenarnya, tubuh mempunyai reaksi fisik mendalam terhadap musik. Karena itulah, musik bisa bermanfaat untuk kesehatan mental.
Musik mendorong perubahan positif terkait suasana hati dan pola pikir mental secara keseluruhan. Ahli terapi musik akan menggunakan respons dan koneksi seseorang terhadap musik.
Hal tersebut dipercaya bisa membantu meningkatkan kepercayaan diri, kemampuan komunikasi, kemandirian, kesadaran dan keterampilan konsentrasi.
Di situlah, bagi orang yang mengalami kesulitan berkomunikasi secara verbal, misalnya tersebab neurodegeneratif seperti demensia atau cedera otak, terapi musik sangat bermanfaat.
Meskipun terapi musik bukan obat untuk kondisi kesehatan mental, namun efektif untuk mengurangi gejala depresi dan kecemasan.
Terapi musik memperkenalkan orang ke banyak budaya berbeda dari menjelajah semua jenis dan genre. Terapi musik pun bisa membantu orang terhubung dengan sejarah di balik karya seniman.
Cara lain untuk memproses emosi, pengalaman, atau ingatan sulit, bisa diakses melalui analisis lirik musik. Misalnya, menemukan tema dan makna dalam lirik lagu.
Adapun menawarkan lirik alternatif yang sesuai dengan kehidupan dan pengalaman seseorang. Itu membantu menemukan kata-kata yang bisa mewakili perasaan seseorang apabila dirasa sulit untuk mengungkapkan sendiri.
Merujuk Cleveland Clinic, terapi musik umum bisa dilakukan antara lain di rumah sakit, sekolah, panti, klinik rawat jalan, pusat kesehatan mental.
