Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Januari-Februari 2023, di Sleman Terjadi 22 Kasus Leptospirosis, Seorang Meninggal

ilustrasi

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Hanya dalam rentang Januari – Februari, di Kabupaten Sleman terdapat 22 kasus penyakit leptospirosis dan sembilan suspek penyakit tersebut, di mana seorang di antaranya meninggal dunia.

Hal tersebut terungkap dalam catatan penyakit leptospirosis di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman.

“Untuk kasus leptospirosis di Kabupaten Sleman sejak Januari sampai Februari 2023 terdapat 22 kasus leptospirosis dan 9 kasus suspek leptospirosis,” ucap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Sleman, dr Khamidah Yuliati melalui pesan singkat kepada Tribun Jogja, Kamis (2/3/2023).

Dijelaskan, korban meninggal yang disebabkkan oleh penyakit leptospirosis terjadi pada Januari 2023 lalu.

Sebagai informasi, penyakit leptospirosis merupakan penyakit yang terinfeksi bakteri leptospira.

Di mana faktor risiko orang terpapar leptospirosis dari kasus ditemukan di Bumi Sembada adalah orang yang kontak dengan tanah atau air.

Umumnya, orang-orang yang terpapar itu berprofesi sebagai petani.

Berbagai upaya pun dilakukan oleh Dinkes Kabupaten Sleman untuk memangkas kasus leptospirosis yang berkelanjutan di wilayahnya.

“Upaya yang dilakukan (berupa) bimtek tata laksana leptospirosis bagi dokter klinis, sebagai upaya penemuan / skrining dini leptospirosis dan bimtek survailans leptospirosis baik survailans puskesmas dan RS,” tutur dr Yuli.

Upaya selanjutnya yakni pelaporan survailans leptospirosis dari semua Faskes dalam bentuk sistem kewaspadaan dini dan respon (SKDR) dan pelaporan kewaspadaan dini rumah sakit (KDRS) yang dilaporkan ke Dinkes Sleman atau ke wilayah Puskesmas.

“Kemudian, upaya penyelidikan epidemiologi  24 jam pertama oleh wilayah/ puskesmas setelah mendapat laporan KDRS dan dilakukan penyuluhan pada masyarakat sekitarnya serta penyedian logistic pemeriksaan rapid leptospirosis/ leptotex,” tutup dia.

Exit mobile version