JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Mentan Bilang Aman Surplus Beras 1,3 Juta Ton, Jokowi Tetap Putuskan Impor Beras. Ada Apa?

Pekerja mengangkut beras di toko grosir CV Rejekiku di pertokoan Pasar Besar, Kota Malang, Jawa Timur. Bapanas sebut surplus produksi beras sebanyak 1,3 juta ton hanya cukup untuk setengah bulan / tribunnews
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memang pernah menyatakan, Indonesia memiliki surplus beras sebanyak 1,3 juta ton.

Namun belakangan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Bulog untuk melakukan impor beras sebanyak 500.000 ton.

Mengapa di tengah surplus beras pemerintah nekat melakukan impor Beras? Apakah Presiden Jokowi tak percaya data yang disampaikan Mentan?

Terkait pertanyaan itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan, surplus produksi beras sebanyak 1,3 juta ton, faktanya hanya cukup untuk setengah bulan.

Ia menjelaskan, kebutuhan beras satu bulan saja sebesar 2,5 juta ton. Hal tersebut ia sampaikan untuk menyikapi data dari Kementerian Pertanian terkait surplus produksi beras di tahun 2023.

“Surplusnya cuman 1,3 juta ton. Kebutuhan sebulan berapa? 2,5 juta ton, berarti cuma kurang dari setengah bulan, masak mau manage negara dengan stok setengah bulan,” ujar Arief kepada wartawan di kawasan DPR RI, dikutip Selasa (28/3/2023).

Baca Juga :  Prabowo Berkujung ke DPP PKB, Cak Imin: PKB Ingin Bersinergi dengan Gerindra

Karenanya, Arief mengatakan, keputusan impor beras sebanyak 2 juta ton itu, untuk mencukupi kebutuhan stok cadangan beras pemerintah (CBP).

Bahkan dia menugaskan Bulog, untuk segera melakukan impor sebanyak 500.000 ton untuk memenuhi stok kebutuhan dalam negeri.

“Kan kita mesti punya parameter. Jangan kita bilang, misalnya, sekarang melimpah, melimpah itu kalau bak airnya spillout, nah itu baru melimpah,” tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyatakan, ketersediaan pangan dalam negeri untuk menghadapi bulan Ramadan 1444 H dinilai aman.

Dikatakan Syahrul, produksi padi atau gabah kering giling sebanyak 23,94 juta ton. Nilai itu naik 0,53 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga :  Presiden PKS Kunjungi NasDem Tower, Paloh: NasDem dan PKS Siap Gabung Pemerintah Maupun Oposisi

“Produksi beras sebanyak 13,79 juta ton meningkat 0,56 persen. Dengan memperhatikan kondisi tersebut menunjukkan bahwa ketersediaan pangan dari produksi dalam negeri, mengahadapi bulan ramadan dan hari raya idul fitri relatif aman,” kata Syahrul.

Lebih lanjut, Syahrul menegaskan, potensi luas panen selama Januari sampai April 2023 sebanyak 4,51 juta hektar. Nilai itu turut naik 2,31 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dia menjelaskan, produksi beras selama tahun 2022 naik 0,15 juta ton atau naik 0,29 persen dibandingkan tahun 2021. Jumlahnya, dari 31,36 juta ton menjadi 31,54 juta ton.

“Dengan konsumsi sebesar 30,20 juta ton, maka terdapat surplus sebesar 1,3 juta ton,” tegasnya.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com