Beranda Daerah Solo Piala Dunia U-20 Batal, Rp 20 Miliar Lebih Dana APBD Solo Amblas...

Piala Dunia U-20 Batal, Rp 20 Miliar Lebih Dana APBD Solo Amblas untuk Persiapan, Hotel Kehilangan Potensi Pendapatan Puluhan Miliar

Hotel Alila yang sudah mendapat booking langsung dari FIFA, terpaksa kehilangan potensi pendapatan hingga Rp 12 M sebagai dampak pembatalan Piala Dunia U-20 / Foto: Ando

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Batalnya perhelatan Piala Dunia U-20 di Kota Solo, memberikan dampak yang cukup luas di beberapa sektor.

Di satu sisi, Pemkot Solo kehilangan puluhan miliar dana APBD untuk melakukan persiapan. Sementara itu, kalangan pelaku UMKM, pengusaha kehilangan potensi pendapatan yang cukup lumayan besar.

Bagi Pemkot Solo, puluhan miliar anggaran yang bersumber dari APBD 2023 Kota Solo amblas untuk persiapan Piala Dunia U-20.

Sumber dana tersebut berasal dari beberapa dinas terkait dengan persiapan Piala Dunia U-20 yang seharusnya digelar di Solo.

Salah satu dinas yang mengeluarkan dana dari APBD yaitu DPUPR Solo. Pasalnya, DPUPR Solo harus merogoh anggaran sekiar Rp 2 miliar tahun ini untuk mendukung persiapan Piala Dunia U-20.

“Yang tahun ini sekitar Rp 2 miliar untuk oengaspalan dan pedestrian timur Stadion Manahan. Kalau tahun 2022, kita mengeluarkan Rp 20 miliar. Termasuk untuk revitalisasi shelter Manahan dan pelebaran jalan sebelah utara Stadion Manahan Solo,” ujar Kepala DPUPR Solo, Nur Basuki, Kamis (30/3/2023).

Selain DPUPR Solo, anggaran bersumber dari APBD juga digelontorkan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Solo. Tahun ini, Dispora Solo menggelontorkan anggaran miliaran rupiah untuk keperluan di venue Piala Dunia U-20 di Solo.

“Pembiayaan ditanggung bersama, dari APBD. Semua OPD pemkot ikut gelontorkan dana sesuai kemampuan anggaran masing-masing. Kami di Dispora bagian pembelian mebeler, sesuai instruksi FIFA,” imbuh Kepala Dispora Solo Rini Kusumandari belum lama ini.

Anggaran dikeluarkan Dispora Solo untuk persiapan Piala Dunia U-20 tersebut meliputi dana untuk mebeler Stadion Manahan Solo.

Baca Juga :  Respati-Astrid Diklaim Unggul dalam Kampanye Media Digital

“Ada mebeler yang tidak bisa kita lakukan, contoh untuk ruang medis di stadion. Untuk yang itu bagiannya Dinas Kesehatan. Tidak semuanya diserahkan ke Dispora. Total APBD uang dipakai ya saya tidak tahu, kan anggaran per dinas beda-beda. Kalau Dispora anggarannya Rp 5 Miliar untuk support kebutuhan Piala Dunia U 20 di Solo,” bebernya.

Hotel Kehilangan Potensi Pendapatan

Sementara itu, kalangan hotel di Kota Solo pun terpaksa gigit jari karena kehilangan potensi pendapatan yang cukup besar.

Salah satunya yang terdampak adalah Hotel Alila, Solo, salah satu hotel berbintang 5 yang telah disambangi FIFA.

Dijelaskan Tesa Puji Astuti, public relation and event manager hotel Alila, dirinya tak menyangka kejadian ini berlangsung cukup singkat.

Karena baru Sabtu kemarin FIFA menyambangi hotel, kemudian baru semalam pihaknya mendapatkan email dari FIFA.

“Kemarin tiba-tiba kita mendapatkan email atau informasi tertulis dari pihak FIFA. Kami mendapatkan surel yang dikirimkan dari pihak FIFA. Kalau memang seluruh pemesanan akomodasi yang dilakukan di awal cancel,” ungkapnya Kamis (30/3/2023).

Menurut Tesa, FIFA berencana membooking full booth Alila Hotel. Mulai dari kamar hingga seluruh fasilitas yang memang disiapkan untuk melengkapi kegiatan yang dilakukan.

“Asumsi pendapatan yang hilang kurang lebihnya sekitar 12 miliar. Kita memamg belum secara fix atau pasti berapa yang akan kita dapatkan. Cuma kita mengacu kalau seandainya kegiatan itu terjadi. Kan mungkin banyak aktivitas perdagangan atau pembelian produk terutama food and beverage pasti akan terjadi,” terangnya.

Baca Juga :  Meningkatkan Awareness dan Literasi, BYOND by BSI hadir di CFD Solo

Sebagai tindak lanjut dari pembatalan tersebut tim dari Alila Hotel kemudian mencoba menghubungi kembali yang sudah melakukan pemesanan di periode tersebut.

“Tim Alila mulai mencari pengganti pendapatan yang mungkin secara fore cast sudah terlihat berapa banyak kehilangannya, sangat drastis. Diperiode tersebut, beberapa kali kita sering menerima incuery dan kita menolak incuery tersebut. Nah ini kita mulai kontak lagi kita cari lagi. Ya dengan harapan masih bisa kita olah lagi untuk mengisi di periode tersebut,” tandasnya.

Nilai potensi kehilangan pendapatan Rp 12 miliar itu baru dari satu hotel. Sementara untuk ajang Piala Dunia U-20 juga membutuhkan akomodasi hotel-hotel lainnya yang ada di Kota Solo sehingga potensi kehilangan pendapatan di sektor akomodasi hotel diperkirakan bisa mencapai Rp 20 miliar lebih.
Ando | Prihatsari