Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Pindang Kambing Ngadirojo, Cocok Disuguhkan Famili yang Mudik Lebaran 2023

Pindang kambing

Pindang kambing Mbok Sinem Ngadirojo Wonogiri. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM  – Momen mudik Lebaran 2023 menjadi waktu yang ditunggu-tunggu banyak orang lantaran bisa berkumpul dengan keluarga dan famili setelah sekian waktu berpisah.

Tentu bakal sangat mengentalkan suasana ketika berkumpulnya famili maupun anggota keluarga yang mudik Lebaran 2023 itu sambil menyantap menu yang beda dari yang lain.

Namun jika masih bingung mau menyajikan apa kepada famili yang mudik Lebaran 2023 nanti, berikut kami beberkan salah satu rekomendasinya.

Menu yang bisa disuguhkan buat anggota keluarga atau famili yang mudik Lebaran 2023 nanti adalah pindang kambing Ngadirojo Wonogiri, sebagian menyebutnya sebagai petis kambing Wonogiri.

Tidak perlu susah susah membuatnya, beli saja matang di warung pindang kambing Mbok Sinem Ngadirojo Wonogiri.

Jadi warung pindang kambing Mbok Sinem Ngadirojo Wonogiri ini terbilang unik dan sangat sulit dijumpai padanannya.

Pasalnya pembeli hanya dilayani di dapur. Tidak tersedia meja kursi panjang layaknya warung makan pada umumnya.

Warung Pindang Kambing Mbok Sinem Ngadirojo Wonogiri ini buka setiap hari kecuali Idul Adha.

Hanya saja jangan datang waktu pagi, siang, maupun malam. Lantaran warung ini hanya buka saat sore hari.

Ketika dijumpai wartawan di dapur sekaligus warung makannya, belum lama ini, Mbok Sinem beraksi seperti hari biasanya.

Dia dibantu rekannya duduk menanti pelanggan sambil menghadap kuali besar berisi pindang dan wajan berisi olahan kikil, kulit, usus, babat kambing dan sapi.

Kenapa buka sore dan di dapur? Alasannya sederhana, tenaganya sudah tidak kuat apabila berjualan di pasar maupun memulai jualan di pagi hari. Sebab butuh waktu untuk memproses bahan tersebut menjadi kuliner yang memanjakan lidah.

Mbok Sinem mengaku, mulai memasak di siang hari dan matang di sore hari sekitar pukul 15.00 WIB. Untuk menjaga cita rasa, pindang kambing Ngadirojo dimasak dengan kayu bakar.

“Buka tiap hari, tutupnya di Idul Adha saja, kalau Idul Fitri malah rame banget. Paling sedikit menyembelih enam ekor kambing untuk kebutuhan pelanggan pas ramai,” kata Mbok Sinem.

Menu pindang kambing Ngadirojo dibuat dari campuran tepung gaplek atau singkong dan aneka bumbu. Wujudnya menyerupai jenang dan lengket. Warnanya juga keruh kecoklatan

Namun jangan salah rasanya dijamin nikmat dan gurih. Baunya khas menggoda lidah untuk berdansa.

Nah, di warung pindang kambing Mbok Sinem pindang disajikan bersama potongan jerohan kambing dan sapi. Ada babat, kulit, kikil, usus, dan sejenisnya.

Semakin menambah nikmat adalah wadah pembungkusnya berupa daun jati. Selanjutnya direkatkan dengan bantuan biting atau penusuk dari bambu atau lidi kecil.

Bagaimana mengenai harga? Jangan khawatir, satu bungkus pindang dihargai Rp5 ribu, cukup membuat kenyang. Mau ukuran besar, boleh dibawa pulang dengan harga Rp10 ribu atau sesuai permintaan.

Mbok Sinem mengaku berjualan sejak tahun 1988 lalu. Mbok Sinem hanya menjajakan pindang kambing Ngadirojo buatannya di dapur rumahnya di Dusun Sambirejo RT 1 RW 9 Desa Ngadirojo Kidul Kecamatan Ngadirojo mulai sore hari.

Mbok Sinem mengaku, saat ramai, kurun waktu satu setengah jam saja, satu panci pindang dan satu wajan penuh jeroan ludes diserbu pembeli.

Soal cita rasa, tidak perlu diragukan, memasaknya saja dengan kayu bakar, terlebih membungkusnya dengan daun jati. Dipastikan akan membuat lidah bergoyang.

Di usianya yang sudah 70 tahun lebih, Mbok Sinem berprinsip jualan dengan dinikmati, tak muluk-muluk soal target dan keuntungan.

“Kalau saya, pas laris ora bungah-bungah, pas sepi yo ora susah-susah, itu saja,” ujarnya sambil terkekeh. Aris Arianto

Exit mobile version