Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Tanpa Bumbu Masak Ini Makanan Masakan Terasa Hambar, Berapa Jumlah Garam yang Boleh Dikonsumsi dalam Sehari?

Ilustrasi garam. Pixabay

JOGLOSEMARNEWS.COM Garam merupakan salah satu bumbu dapur yang berfungsi untuk melezatkan makanan. Tanpa garam masakan akan terasa hambar, namun jika terlalu banyak akan menyebabkan makanan terasa asin.

Garam mengandung mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.

Menonsumsi garam secara berlebihan bisa menyebabkan beberapa penyakit, seperti jantung koroner, stroke, diabetes mellitus, dan beberapa penyakit lainnya.

Melansir laman Healthline, sodium adalah mineral yang diperlukan. Tetapi harus dibatasi asupannya karena dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Garam dapat ditemukan di banyak makanan, ditambahkan selama proses pembuatan, dan digunakan sebagai penyedap di rumah dan restoran.

Untuk beberapa waktu, natrium telah dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, yang menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan arteri ketika meningkat secara kronis. Pada gilirannya, hal ini dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, gagal jantung, dan penyakit ginjal.

Meskipun verifikasi terus berlanjut, natrium tetaplah nutrisi yang diperlukan untuk kesehatan. Natrium adalah salah satu elektrolit tubuh yang merupakan mineral yang menciptakan ion bermuatan listrik.

Garam mengandung natrium klorida yaitu 40 persen natrium dan 60 persen klorida. Karena garam banyak digunakan dalam pengolahan dan pembuatan makanan, makanan olahan menyumbang sekitar 75 persen dari total natrium yang dikonsumsi.

Sebagian besar natrium tubuh berada dalam darah dan cairan yang mengelilingi sel-sel, di mana ia membantu menjaga keseimbangan cairan ini. Seiring dengan menjaga keseimbangan cairan normal, natrium memainkan peran kunci dalam fungsi saraf dan otot normal.

Ginjal kemudian akan membantu mengatur kadar natrium tubuh dengan menyesuaikan jumlah yang diekskresikan dalam urin. Akibatnya, seseorang akan kehilangan natrium karena berkeringat.

World Health Organization (WHO) memberikan rekomendasi jumlah garam yang boleh dikonsumsi. Untuk orang dewasa, WHO merekomendasikan agar mengonsumsi kurang dari 5 gram garam per hari.

Adapun untuk anak-anak, WHO merekomendasikan asupan garam maksimum yang direkomendasikan untuk orang dewasa disesuaikan ke bawah untuk anak-anak berusia 2-15 tahun berdasarkan kebutuhan energi mereka.

Rekomendasi untuk anak-anak ini tidak membahas periode menyusui eksklusif (0–6 bulan) atau periode menyusui pendamping dengan menyusui lanjutan (6–24 bulan).

Semua garam yang dikonsumsi harus beryodium atau “dibentengi” dengan yodium karena penting untuk perkembangan otak yang sehat pada janin dan anak kecil dan mengoptimalkan fungsi mental orang secara umum.

Exit mobile version