JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Tolak Usulan PKS yang Menduetkan Anies-Sandi, Demokrat: Sandi Bagian Rezim Saat Ini

Anies Baswedan (kanan) dan Sandiaga Uno (kiri) berpelukan usai memberikan keterangan kepada wartawan mengenai hasil hitung cepat (quick count) Pilkada DKI Jakarta di Kediaman Prabowo, Kertanegara, Jakarta, Rabu (19/4/2017) / tribunnews
ย ย ย 

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM โ€“ Partai Demokrat menolak wacana yang digulirkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk menduetkan Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno sebagai pasangan Capres-Cawapres 2024.

Mengenai penolakan dari partai berlambang Bintang Mercy itu, pihak PKS tidak mempermasalahkannya.

“Selama musyawarah belum diputuskan, semua bisa berwacana,โ€ kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada wartawan, Senin (6/3/2023).

Toh, menurut Mardani, usulan Sandiaga Uno sebagai cawapres pun ย bukanlah opsi utama bagi PKS.

โ€œ(Prioritas utama cawapres) Kang Aher. Kan kader (PKS),โ€ ujar Mardani.

Namun, Legislator Komisi II DPR RI itu mengatakan bahwa Sandiaga memang merupakan figur yang dinilai dapat membawa kemenangan dalam kontestasi elektoral mendatang.

“Banyak suara menduetkan Anies-Sandi. Kalau itu terwujud, saya sujud syukur,โ€ pungkas Mardani.

Diketahui, Partai Demokrat menolak wacana Sandiaga Uno menjadi bakal calon wakil presiden, untuk mendampingi Anies Baswedan di Pemilihan Presiden 2024.

Baca Juga :  Disindir AHY, Politikus NasDem: Dia Lagi Gembira Dapat Sisa Masa Jabatan Menteri

 

Sebab, Sandiaga Uno dinilai Partai Demokrat tidak merepresentasikan sosok perubahan. Sandiaga disebut merupakan bagian dari rezim saat ini.

Demikian disampaikan Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani, saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (6/3/2023).

“Jika kemudian ada yang mengajukan nama Mas Sandiaga tinggal di uji saja apakah merupakan figur perubahan atau lanjutkan bagian dari rezim sekarang. Bagi kami dia bagian dari rezim sekarang,” kata Kamhar.

Lantas, Kamhar memaparkan sosok kriteria perubahan yang menjadi syarat bagi bakal cawapres pendamping Anies Baswedan.

Pertama, memiliki kontribusi signifikan pada pemenangan. Kedua, memperkuat barisan koalisi perubahan. Ketiga, bisa membantu menjalankan pemerintahan dengan efektif.

Keempat, memiliki platform perjuangan yang sama sebagai pasangan yang menawarkan perubahan dan perbaikan. Kelima, memiliki pemahaman yang pas sehingga mewujud menjadi dwi tunggal.

“Hemat kami, semua pihak lebih bisa menahan diri dalam mengajukan nama-nama sebagai calon pendamping Mas Anies, dan jika pun mengajukan nama-nama atas nama demokrasi sepatutnya mengindahkan kriteria yang telah dipresentasikan Mas Anies antara lain figur yang merepresentasikan perubahan,” pungkasnya.

Baca Juga :  Yusril Nilai Permintaan untuk Mendiskualifikasi Gibran dalam Pilpres Terlambat

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, merespons adanya wacana yang menduetkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno untuk pemilihan presiden (pilpres) 2024.

 

Prabowo menegaskan bahwa sesuai hasil Rapimnas Partai Gerindra, mengamanahkan kepada dirinya untuk maju dalam perhelatan Pilpres 2024.

“Keputusan partai sudah jelas saya calon presidennya. Saya kira itu,” kata Prabowo di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/3/2023).

Ada pun sebelumnya PKS membuka peluang mengusung pasangan Anies-Sandi usai mereka mendeklarasikan Anies sebagai bakal calon presiden (capres) 2024.

Prabowo pun mengingatkan bahwa selama Sandiaga masih menjadi kader Gerindra, akan patuh terhadap segala keputusan partai.

“Selama dia masih dia (Sandi) masih di partai, saya kira akan patuh sama garis partai,” ujar Prabowo.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com