Beranda Edukasi Kesehatan 30 Detik Bisa Bikin Celaka! Ini Cara Mencegah Microsleep Saat Mengemudi

30 Detik Bisa Bikin Celaka! Ini Cara Mencegah Microsleep Saat Mengemudi

ilustrasi mengantuk saat menyetir / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Mengemudi di jalan tol memang cepat dan nyaman bagi pengemudi maupun penumpang.

Saking nyamannya, kecepatn 80 km/jam yang di jalur nontol sudah terasa sangat, di jalur tol masih terasa lambat.

Namun, justru karena kenyamannya itu, seringkali pengemudi tak sadar mengantuk, yang ujung-ujungnya terjadi kecelakaan.

Terkait dengan perihal mengantuk ini, dikenal istilah microsleep. Istilah ini untuk menyebut seorang pengemudi mobil yang tertidur saat menyetir.

Di tengah arus mudik Lebaran, yang jaraknya sangat rapat, microsleep tentu merupakan kondisi yang berbahaya bagi keselamatan.

Sebagaimana diketahui, mobil pribadi paling banyak digunakan oleh pemudik tahun ini, yang jumlahnya diprediksi sebanyak 123,8 juta orang.

Maka jumlah mobil di jalan tol akan membludak sehingga potensi kelelahan pengemudi semakin besar.

Microsleep adalah keadaan singkat di mana otak secara tidak sengaja mengalami tidur atau istirahat meskipun tubuh tetap terjaga.

Mengutip WebMD, microsleep mengacu pada episode tidur yang berlangsung kurang dari 30 detik, dan seringkali pengemudi mobil tak menyadarinya.

Dilansir dari Cleveland Clinic, penyebab umum microsleep adalah mengantuk dan kurang tidur.

Gangguan tidur yang menyebabkan rasa kantuk yang berlebihan tersebut tampaknya paling mungkin terkait dengan microsleep.

Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk membuat kesimpulan pasti tentang hubungan antara gangguan tidur dan microsleep.

Lantas, bagaimana cara mencegah microsleep saat berkendara di jalan tol saat mudik Lebaran 2023? Ini dia jawabannya:

 

  1. Tidur Cukup
Baca Juga :  Serangkaian Tanda Awal Diabetes yang Muncul Saat Malam Hari

Menurut pakar tidur Samuel Gurevich, salah satu langkah untuk mencegah microsleep yaitu memastikan untuk tidur yang cukup sebelum melakukan perjalanan jarak jauh.

“Jangan berkendara jauh jika Anda kurang tidur. Atur ulang jadwal Anda dan selesaikan waktu tidur Anda terlebih dahulu. Begitu banyak orang terluka atau lebih buruk karena fenomena ini,” kata Gurevich dikutip dari Cleveland Clinic.

Tidur yang cukup sebelum melakukan perjalanan jauh ditujukan agar tubuh dan otak dalam kondisi yang optimal ketika berkendara. Kemudian, Anda juga akan siap untuk menanggapi situasi yang mungkin terjadi di jalan.

 

  1. Berhenti saat Mengantuk dan Lelah

Gurevich juga mengatakan untuk mengenali saat tubuh Anda merasa lelah dan berusaha untuk tidak menghindarinya ketika di perjalanan.

“Konsekuensinya bisa sangat parah. Anda berpotensi membahayakan keselamatan orang lain, termasuk keselamatan Anda sendiri. Jika Anda lelah saat mengemudi, cari tempat yang aman untuk menepi untuk tidur siang sebentar untuk menyegarkan diri,” ujar Gurevich.

Jika Anda merasa sangat mengantuk dan kesulitan untuk tetap terjaga, berhentilah di tempat yang aman untuk beristirahat sejenak atau bahkan tidur sejenak jika memungkinkan.

Terlebih bila perjalanan Anda cukup jauh, beristirahatlah setiap dua jam sekali selama 15-20 menit agar otak dan tubuh Anda bisa beristirahat sejenak.

Jangan pernah memaksakan berkendara saat kondisi mengantuk dan lelah, sebab microsleep ini menyerang dalam sekejap, terkhusus bagi mereka yang mengalami ngantuk.

 

  1. Konsumsi Kafein
Baca Juga :  Mengandung DHA, Pakar Gizi Sarankan Konsumsi Ikan

Minum secangkir kopi atau minuman berkafein lainnya dapat membantu Anda tetap terjaga. Namun, pastikan untuk tidak mengonsumsi terlalu banyak kafein, karena dapat menyebabkan kelelahan yang lebih buruk saat efeknya hilang.

Gurevich juga merekomendasikan untuk tidak terlalu mengandalkan kafein sebagai stimulan agar Anda tetap terjaga ketika berkendara.

Dia juga menyarankan untuk menghindari obat dan zat yang membuat mengantuk, termasuk alkohol, sebelum periode di mana Anda harus waspada.

 

  1. Ngobrol dengan Penumpang

Mengobrol atau berbicara dengan penumpang dapat membantu pengemudi mobil tetap terjaga dan fokus dalam perjalanan. Namun, pastikan untuk tidak terlalu terlibat dalam percakapan yang dapat memecah konsentrasi pengemudi mobil di jalan tol.

Perlu untuk diketahui, keamanan dan keselamatan adalah prioritas utama saat berkendara dan menghindari terjadinya microsleep di jalan tol sangatlah penting.

www.tempo.co