Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Anggota DPRD Sragen Soroti Pemeliharaan Jalan Rusak Dan Berlubang Asal-Asalan, Pansus LKPj Korek Anggaran Rp.6,5 miliar

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Terkait pemeliharaan jalan rusak dan berlubang di kabupaten Sragen, Panitia Khusus (Pansus) sempat membahas Laporan Keterangan Pertanggung jawaban (LKPj) tahun 2022 Pemerintah Kabupaten Sragen.

Anggota DPRD Sragen menanyakan pengelolaan keuangan dari sejumlah proyek pemeliharaan jalan yang menelan dana capai Rp.6,5 miliar dinilai tak dirasakan oleh masyarakat bumi Sukowati.

Salah satu anggota DPRD Sragen dari Fraksi Partai Golkar, Muh Haris Efendi yang benar-benar menyoroti laporan ini mengungkapkan, bahwa pemeliharaan jalan tahun anggaran 2022 dinilai banyak yang asal – asalan dan tebang pilih.

“Ada anggaran 6,5 miliar rupiah itu dimana saja, karena yang di peliharaan di ruas jalan yang rusak sekitaran saya rumah saya tidak semuanya dikerjakan.

Jadi kalau rusaknya sedikit ditinggal, dan fokusnya yang rusak berat tapi gak nyampe 1 minggu sudah hancur lagi. Disusul lagi, yang kecil – kecil itu jadi ikut parah,” kata Haris beberapa waktu lalu.

Melihat situasi yang terjadi di lapangan, dalam kesempatan rapat pansus LKPj ini, Politikus Asal Pohon Beringin tersebut mempertanyakan sejauh mana Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sragen dalam mengalokasikan anggaran Rp. 6,5 miliar pemeliharaan jalan, serta mekanisme pengerjaan.

“Pengadaan barang, pekerja, dan alat juga di oleh DPU sendiri. Masak pemeliharaan jalan baru 2 minggu sudah kembali rusak. Kontruksi dan teknis yang dipakai itu seperti apa ? Masak pemeliharaan jalan beton yang seharusnya menggunakan hotmix, lha kok ini menggunakan penetrasi.

Makanya tiga hari sudah hilang diterpa hujan. Pada intinya kita sebagai lembaga pengawas dan kontrol. Kita ingin tau pengalokasian dana 6,5 itu ditaruh dimana saja dan bagaimana mekanisme pengadaan barang dan cara penangananya,” jelasnya.

Disisi lain, dirinya tak menampik dengan anggaran pemeliharaan sebesar Rp. 6,5 miliar tak mampu mencakup ruas jalan di 20 kecamatan Kabupaten Sragen.

“Anggaran segitu memang tidak bisa mencakup semua ruas di Sragen, tapi kita pengan tau anggaran segitu, dikerjakan dimana, dan luasnya berapa,” bebernya.

Terpisah, Awang Saputra salah satu warga Dukuh Dayan, Desa Gading, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen yang ikut mengeluhkan kondisi jalan Gabugan-Sumberlawang semakin hari semakin parah rusaknya.

Bahkan saking keselnya ia membagikan kondisi jalan rusak di wilayah desa Bonagung Tanon tersebut ke media sosial Facebook dan status WhatsApp.

Pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (5/4/2024) melalui akun Facebook pribadinya, Awang Saputra menuliskan “JIn raya Gabugan Sumberlawang terpantau banyak Tarangan besar besar lbu Kusdinar Untung Yuni Sukowati Dan Bagian Humas Pemkab Sragen serta bapak Ganjar Pranowo kersane di tangani
ndak mangke tarangane di pancingi rencang? kulo sangking MANCING MANIA SRAGEN gek
dang sat set niku jalur wisata, Mohon di bantu di share biar Pemkab maupun Pemprov melihat kalau di daerah daerah masih banyak jalan
yang berlubang jangan takut untuk menyampaikan aspirasi masyarakat nak ono opo-opo aku tak seng ngomong,” tulisnya.

Dikonfirmasi JOGLOSEMARNEWS.COM , Awang membenarkan status tersebut asli tulisannya.

“Iya benar, wong ini keluhan masyarakat beneran lho, jalan raya gabugan sumberlawang benar benar rusak parah, saya tunggu pemerintah menangapi ini, kami ini warga asli sragen dan tiap hari melintasi jalan tersebut “ujarnya.

Huri Yanto

Exit mobile version